SOLOPOS.COM - Sri Mulyani saat menyampaikan orasi ilmiah dalam sidang terbuka senat akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (11/3/2022). (Youtube UNS)

Solopos.com, SOLO — Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mendapatkan anugerah UNS Award 2022. Penghargaan dan tanda jasa Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Bhaksana diterima Sri Mulyani pada acara Dies Natalies ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (11/3/2022).

Pemberian penghargaan dan tanda jasa tersebut tertuang dalam Keputusan Rektor UNS No 318/UN27/HK/2022. Rektor UNS, Jamal Wiwoho, menyampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menerima penganugerahan UNS Award 2022 karena prestasinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Award ini kami anugerahkan kepada Ibu Menteri berkenaan dengan kontribusi yang luar biasa dalam kebijakan fiskal yang berkeadilan, dalam penanganan pandemi Covid-19,” katanya dalam sambutannya di acara Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalies ke-46 UNS yang disiarkan kanal Youtube Universitas Sebelas Maret, Jumat.

Baca Juga: Peduli UMKM, Menkeu Sri Mulyani bakal Dianugerahi UNS Awards 2022

Menurut Sri Mulyani, UNS Award 2022 itu juga menggambarkan suatu penghargaan kepada seluruh insan Kementerian Keuangan di dalam mengelola kebijakan fiskal dan mengelola keuangan negara menuju Indonesia adil dan makmur.

Setelah menerima penghargaan dari Rektor UNS, Sri Mulyani kemudian menyampaikan orasi ilmiah di acara yang juga dihadiri Presiden Jokowi itu. Dalam orasinya, Sri Mulyani mengawalinya dengan pepatah yang menggambarkan kondisi pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi dunia, termasuk Indonesia.

Pandemi Ibarat Musim Dingin

“Betapa pun lamanya musim dingin, yang beku, gelap, murung dan mencekam, musim semi yang ceria pasti akan datang,” katanya.

Baca Juga: Perjalanan Sejarah 46 Tahun UNS Solo, Berawal dari Gabungan PTN-PTS

Ia menyampaikan sejak WHO menyatakan Covid-19 telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menjadi pandemi pada 2020 lalu, hingga menyebabkan kondisi yang seperti musim dingin yang beku, muram dan mencekam.

Kota-kota besar yang biasanya ramai dan banyak dikunjungi orang seperti New York, Makkah, Jakarta, mendadak menjadi sepi. Tempat-tempat umum seperti pasar, bandara, sekolah, juga menjadi sepi.

Musibah pandemi datang tanpa membedakan lokasi, ras, suku bangsa dan sebagainya. “Namun seperti ungkapan tadi, seberapa pun panjang pandemi, maka pemulihan penyembuhan pasti akan datang,” katanya.

Baca Juga: 13 Alumni UNS Solo Terima Penghargaan, Ada yang Jadi Pejabat Boeing Lho

Menurut Sri Mulyani, pandemi Covid-19 juga berdampak pada harga sejumlah komoditas. Harga sejumlah komoditas jatuh. Bahkan harga minyak mentah dunia pernah mencapai -37 dolar per barel pada April 2020.

Indonesia juga mengalami tekanan dengan arus modal keluar mencapai Rp121,8 triliun pada Maret 2020. Kegiatan ekspor dan impor berhenti. Volume perdagangan global sepanjang 2020 terkontraksi sangat dalam hingga -8,2%.

Tantangan Multidimensi

Di masa pandemi negara-negara di dunia menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, perang terhadap Covid-19. Kedua, tantangan sosial melindungi rakyat yang kehilangan pekerjaan dan aktivitas ekonomi, serta ketiga, tantangan memulihkan ekonomi yang merosot yang mengancam sektor keuangan.

Baca Juga: Tak Dampingi Presiden di UNS Solo, Gibran Masih Positif Covid-19?

Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan langkah yang juga luar biasa. Krisis multidimensi menghendaki respons yang multi dimensi. “Instrumen yang sangat vital dan utama dalam menghadapi peperangan pandemi dan tantangan multidimensi ini adalah keuangan negara atau APBN,” katanya.

APBN hadir dan bekerja sangat keras, untuk melindungi rakyat dari ancaman pandemi, menjaga masyarakat dari penurunan kesejahteraan akibat kehilangan pekerjaan. Juga melindungi serta memulihkan dunia usaha terutama usaha kecil dan menengah serta melindungi dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Dengan latar belakang dan tujuan tersebut, pemerintah menerbitkan Perppu No 1/2020 yang kemudian disahkan menjadi UU No 2/2020, sehingga ruang untuk kebijakan fiskal, moneter, dan sistem keuangan yang extraordinary menjadi responsif dan fleksibel menghadapi tantangan yang rumit dan genting,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya