SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua di gedung baru RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Senin (8/2/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN--Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sragen, Senin (8/2/2021), ini mendapat suntikan kedua vaksin Covid-19. Vaksinasi ini digelar di gedung baru RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, datang berpakaian batik beritsleting di lengan kiri atas. Ia menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. Disusul Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno, Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Ketua DPRD Sragen Suparno, Dandim Sragen Letkol (Inf) Anggoro Heri Pratikno, dan lain-lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selesai divaksin, mereka mendapatkan sertifikat vaksinasi elektronik yang diterbitkan Kementerian Kesehatan. “Saya merasa lebih senang divaksin. Lebih percaya diri. Bukan berarti kemudian prokesnya dilalaikan. Tapi, merasa lebih aman. Lebih safe dan tidak ragu-ragu,” terang Bupati saat ditemui wartawan seusai divaksin.

Baca juga: Sudah Pakai Masker Masih Terkena Covid-19? Mungkin Ini Penyebabnya

Bupati menjelaskan vaksinasi tahap kedua akan dilakukan pada 22 Februari. Vaksinasi tahap kedua itu menyasar para pelayan publik, baik itu tenaga kesehatan (nakes), tenaga pendidikan, aparatur sipil negara (ASN), termasuk TNI, Polri dan lain-lain. Bupati belum bisa memastikan berapa jumlah warga yang akan divaksin pada tahap kedua.

Input Data Calon Penerima

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen masih terus menginput data calon penerima vaksin dari berbagai lembaga pelayanan publik. Namun, ia memastikan bila nakes dengan usia di atas 60 tahun akan mendapat prioritas menerima vaksin tahap kedua. “Regulasinya baru keluar kemarin. Nanti kami kejar kembali datanya supaya nakes dengan usia 60 tahun ke atas bisa divaksin tahap kedua,” papar Bupati.

Wanita yang akrab disapa Yuni itu menilai wajar apabila pelayan masyarakat mendapat prioritas karena mereka berhubungan langsung dengan masyarakat. “Kan enggak lucu kalau pasien ketemu dokter, pemeriksaan dilakukan dengan jarak dua meter. Gimana cara memeriksanya? Kita kan juga harus memeriksa fisik, harus menyentuh dan sebagainya. Dengan vaksin, para tenaga kesehatan lebih percaya diri untuk memeriksa dan mengurus pasien,” ujar orang nomor satu di Bumi Sukowati itu.

Baca juga: Menengok Watu Lumpang Ngabeyan Wonogiri, Situs yang Sering Dijadikan Ritual Hajatan

Kepala Dinkes Sragen, dr. Hargiyanto, mengatakan masih harus menyosialisasikan ke sejumlah lembaga pelayanan publik guna melengkapi pendataan. “Kita nanti masukkan data, nanti Provinsi dan Kemenkes yang berikan vaksin sesuai data. Nanti ada e-ticket. Jadi, kita ketat di data dan tidak akan menambahi supaya vaksin dosis kedua tidak kurang. Kuota kemarin itu 10.000 dosis, yang tercatat di e-ticket ada 4.980 karena harapan kami [jumlah vaksin] di dosis kedua harus cukup,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya