SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan proses evakuasi truk tangki dari area persawahan yang dipenuhi genangan banjir luapan Sungai Bengawan Solo di kawasan Gawan, Tanon, Sragen, Selasa (29/11/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Sebuah truk tangki berisi air minum tenggelam di persawahan di Tanon, Sragen, yang tergenang banjir luapan Bengawan Solo.

Solopos.com, SRAGEN — Sebuah truk tangki bermuatan air minum isi ulang tercebur ke area persawahan yang dipenuhi genangan banjir luapan Sungai Bengawan Solo di kawasan Gawan, Tanon, Sragen, Selasa (29/11/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal itu, namun truk tangki itu tercebut hingga kedalaman sekitar 3 meter sehingga tidak terlihat dari permukaan air yang keruh. Sopir dan kernet berhasil menyelamatkan diri setelah keluar dari kabin truk dan berenang ke permukaan air.

Kecelakaan itu bermula ketika sopir truk tangki, Jumanto, 40, warga Desa Sambi, Sambirejo, Sragen, hendak mengantarkan air dari Kemuning Karanganyar ke Purwodadi. Sesampainya di lokasi, sekitar pukul 09.00 WIB, roda depan bagian kiri tiba-tiba anjlok dari permukaan jalan berlapis beton.

Seketika itu truk kehilangan keseimbangan dan terguling ke sebelah kiri. Truk itu selanjutnya terperosok ke area persawahan yang dipenuhi genangan air luapan dari Sungai Bengawan Solo.

”Saat itu saya dalam kondisi sadar. Saya tidak mengantuk karena semalaman sudah tidur. Setelah roda anjlok, truk kehilangan keseimbangan lalu terperosok ke sawah. Saya harus bersusah payah keluar dari kabin lalu berenang ke permukaan,” kata Jumanto saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Pada awalnya, bagian tangki dan salah satu roda truk itu masih terlihat di atas permukaan air. Cukup banyak pengguna jalan Pungkruk-Gabugan yang berhenti untuk melihat truk tangki tersebut.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ketinggian air akibat luapan Sungai Bengawan Solo semakin bertambah sehingga badan truk itu tidak terlihat sama sekali. Warga hanya bisa menyaksikan gelembung-gelembung oli atau solar yang keluar dari dalam air.

Evakuasi terhadap truk tangki itu baru dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. Evakuasi berlangsung cukup lama karena petugas harus menyelami area persawahan yang dipenuhi air keruh. Setelah berjuang selama hampir satu jam, truk tangki itu akhirnya bisa diangkat dari dasar area persawahanan dengan mobil derek. Jalannya evakuasi itu disaksikan ratusan warga yang menjejali jalan Pungkruk-Gabugan.

Jalan yang sudah menjadi aset Pemprov Jateng sejak tahun lalu itu pun tak bisa dilewati kendaraan. Kemacetan tidak terelakkan selama berlangsungnya proses evakuasi truk tangki tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya