SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja online. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Aktivitas belanja online atau daring berpotensi disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Seperti terjadi pada Sugiyanto, karyawan pabrik di Teras Boyolali yang mengaku tertipu modus jual beli pakaian via media sosial pada pengujung tahun 2021 lalu.

Sugiyanto menceritakan awalnya tertarik untuk membeli di akun Instagram @gr****.pa*****.solo karena menawarkan promo beli satu baju harga Rp40.000 dan Rp400.000 untuk satu lusin baju. Akun tersebut menyertakan alamat di Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dulu awal tertarik karena akun IG itu ngasih promo satu baju harganya hanya Rp40.000 dan kalau beli satu lusin Rp400.000. Aku tertarik buat coba jadi beli tiga baju dulu,” ungkap Sugiyanto kepada Solopos.com pada Jumat (7/1/2022). Sedianya baju itu akan ia kirimkan untuk temannya yang kurang mampu di Bandar Lampung.

Baca juga: Sampah Plastik Naik Saat Pandemi Jadi Ancaman untuk Laut Indonesia

Sugiyanto berkomunikasi dengan pemilik akun olshop via WhatsApp dengan nomor handphone 0822-xxxx-xxxx. Setelah proses transaksi, ia kemudian mentransfer sejumlah uang ke rekening akun olshop tersebut, Selasa (28/12/2022).

“Habis saya chat, dia minta tranfer terlebih dahulu. Dia ngirim nomor rekening, terus saya transfer Rp146.000, itu tiga baju sudah termasuk ongkos kirim dan biaya tranfer antarbank. Saya percaya aja soalnya teman saya pernah beli sepatu gitu di akun Instagram olshop lain ya pada akhirnya sampai ke tangan dia,” kata Sugiyanto.

Uang Tambahan untuk Asuransi

Setelah mentransfer uang, admin akun IG tersebut meminta Sugiyanto untuk menunggu barangnya sampai di tangannya. Namun, sehari setelahnya, tepatnya pada Rabu (29/12/2021), admin dari akun olshop itu memintanya mengirim uang tambahan untuk asuransi pengiriman.

“Setelah aku transfer, sehari setelahnya adminnya chat lagi, sekitar jam 10 pagi dia minta transfer lagi Rp100.000 untuk asuransi pengiriman, seperti penjamin ongkos kirim. Saya terus bilang ke dia mengapa nggak dikasih tahu sekalian semalam [Selasa],” kata Sugiyanto.

Baca juga: Pelaku UKM Keluhkan Barang Impor Murah Marak Beredar di Toko Online

Kemudian Sugiyanto menawarkan diri mengambil barang pesanannya langsung ke toko karena menurutnya jarak Boyolali-Solo cukup dekat. Namun, pemilik akun olshop tersebut menolak karena harus sesuai prosedur. Sebelum transaksi selesai, nomor WA Sugiyanto diblokir oleh admin tersebut.

Sugiyanto menceritakan setelah diblokir, dirinya mengecek akun IG olshop tersebut kemudian melihat bukti transfer yang ia kirimkan dijadikan IG story di akun yang telah menipunya itu. Akun Instagram Sugiyanto juga diblokir sehingga ia harus mengecek akun tersebut dengan akun Instagram-nya yang lain

“Habis itu saya buka ig, bukti transfer saya dijadikan story buat menjerat korban yang lain. E habis itu IG saya diblokir juga. Terus saya cek pakai IG yang lain, ternyata akun itu sering gonta-ganti username. Kalau hitungan 100k itu masih kecil, tapi kalau yang beli grosir besar kan kasihan. Itu juga 100 kalau korbannya satu orang, kalau banyak ya besar kerugiannya,” ungkap Sugiyanto.

Sadar dirinya menjadi korban penipuan, Sugiyanto menyarankan orang yang akan membeli barang via media sosial harus berhati-hati. “Tipsnya kalau belanja di IG usahakan yang sudah kerja sama dengan marketplace. Kalau yang belum saran saya jangan dulu, takutnya jadi korban. Trus cek akunnya sudah ganti username berapa kali. Kalau sudah sering ganti-ganti nama, berarti dia ada indikasi penipuan,” kata Sugiyanto.

Baca juga: Pria Semarang Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Boyolali

Setelah mendapat informasi dari Sugiyanto, Solopos.com menelusuri akun Instagram @gr****.pa*****.so**. Akun tersebut ternyata mengaktifkan Facebook Ad Library, sebuah fitur yang dimiliki perusahaan Facebook untuk membantu pebisnis menjangkau audiens yang lebih luas. Fitur itu dapat digunakan di produk Facebook yang lain seperti Instagram.

Berganti Nama 13 Kali

Berdasarkan hasil penelusuran, akun @gr****.pa*****.so** bergabung di Instagram pada 3 Januari 2019 dan berbasis di Indonesia, namun telah berganti nama sebanyak 13 kali pada tahun 2021 ini.

“Pada 20 Juni berganti nama @ca****_ol****.store, pada 22 Juni berganti jadi @ke****_ol****.store, 7 Juli ganti nama @ke****.ol****_store, 9 Agustus berganti @ke****_ol****.store, 30 Agustus berganti @ke****.ol****_store, 4 September @ke****_ol****_store, 16 September ganti menjadi @ca****.ol****_store, 3 Oktober jadi @ca****_ol****.store, 7 Oktober menjadi @ca****__ol****.store, 16 Oktober menjadi @ca****.ol****__store, 4 November berganti menjadi @gr****_ke****.solo, pada 28 November menjadi @gr****.pa*****_so**, kemudian @gr****__pa*****.so** pada 19 Desember,” tulis data dalam Instagram.

Baca juga: Di Desa di Boyolali Ini, Warga Bisa Sharing Masalah Keluarga hingga KB

Penulusuran Solopos.com terhadap nomor 0822-xxxx-xxxx di aplikasi Get Contact juga menunjukkan beberapa hasil tulisan “penipu” dalam keterangan nomor. Ada juga yang menuliskan review untuk nomor ini.

“Jangan sampai ada korban lagi, ya,” tulis  Fahmi Khairul pada 23 Desember 2021.

Sebelumnya, pada 19 November 2021 Hawyudi menulis untuk mengecek tag nomor dan memperingatkan banyak korban dari pemilik nomor tersebut.

“Cek tag dan banyak korbannya,” tulis Hawyudi.

Baca juga: Demi Satu Data Indonesia, Boyolali Terapkan Monitoring Mulai Tingkat RT

Atas penelusuran tersebut, Solopos.com berupa mengonfirmasi terkait kisah yang dibeberkan Sugiyanto dengan menghubungi nomor tersebut. Namun panggilan telepon Solopos.com ditolak dan diblokir.



Agar terhindar hal-hal yang tak diinginkan saat berbelanja online, simak beberapa tips penting berikut yang dikutip dari tokopedia.com:

1. Cari tahu reputasi penjual.
2. Cek ulasan produk.
3. Apakah harganya masuk akal? Jangan tergiur oleh harga murah.
4. Baca deskripsi produk, jika informasi kurang lengkap, kamu bisa menanyakan langsung ke penjual melalui fitur pesan.
5. Cermati syarat dan ketentuan.
6. Hindari transfer uang secara langsung. Sebaiknya, pilih platform marketplace jika hendak berbelanja secara online.
7. Simpan bukti pembayaran.
8. Pastikan keamanan perangkat.
9. Cek paket dan hilangkan jejak data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya