SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan pilangsari, Bayat, Klaten yang terancam ambrol. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

Kondisi jembatan pilangsari, Bayat, Klaten yang terancam ambrol. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Tanah di samping sayap Jembatan Pilangsari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, ambrol setelah diterjang air dari kali poros Desa Ngerangan, Senin (28/1/2013). Masyarakat waswas jembatan penghubung  Desa Ngerangan dengan Desa Jambakan tersebut akan ambrol jika air deras menerjang kembali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kaur Pembangunan Desa Ngerangan, Aris Budiyana, 49, ketika ditemui Solopos.com di balaidesa setempat, Kamis (31/1/2013), mengatakan tanah mulai terkikis saat hujan deras, Senin lalu. Hujan yang terjadi saat itu, kata dia, menyebabkan air dari daerah Ngawen, Gunungkidul di sebelah barat, menghantam tanah dekat sayap jembatan tersebut dengan kekuatan berlipat.

“Kami akan cek lagi dengan melihat kondisi jembatan. Kalau tidak parah, kami akan memberi karung berisi tanah sebagai penahan air. Kalau parah, segera akan kami laporkan ke instansi terkait. Sementara ini, kami belum melakukan tindakan apa pun,” ujarnya.

Pantauan di lokasi ambrolnya tanah, Kamis, Jembatan Pilangsari membujur dari utara ke selatan. Desa Jambakan berada di sebelah utara, sedangkan Ngerangan di sebelah selatan. Bagian tanah yang terkikis aliran air berada di samping sayap jembatan sebelah selatan bagian barat yang berhadapan langsung dengan aliran air dari wilayah Ngawen, Gunungkidul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya