SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ungaran (Espos)–Lahan pertanian seluas 198 hektare di empat kecamatan di Kabupaten Semarang mengalami gagal panen pada masa tanam pertama tahun ini lantaran terendam luapan air Rawa Pening. Ratusan hektare sawah lainnya pun terancam puso karena penyebab yang sama.

Keempat kecamatan tersebut adalah Ambarawa, Banyubiru, Tuntang dan Bawen. Wilayah kecamatan itu mengelilingi Rawa Pening yang memiliki luas 2.670 hektare (Ha).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Ditemui, Selasa (30/3), Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Semarang, Urip Triyogo mengungkapkan, hasil pantauan sementara meningkatnya elevasi Rawa Pening telah merendam sedikitnya 313 Ha lahan pertanian di sekitarnya. Lokasi terparah terjadi di wilayah Banyubiru yang mencapai 166 Ha.

“Sawah yang terendam itu ada di Desa Rowoboni, Banyubiru, Kebondowo, Kebumen, Tegoran dan Ngrapah. Kami berupaya untuk memberikan bantuan benih padi kepada petani yang mengalami gagal panen pada musim tanan Oktober mendatang,” tukasnya kepada wartawan.

Lokasi sawah tergenang di Kecamatan Ambarawa terjadi di Desa Tambakboyo, Bejalen dan Pojoksari total 49 Ha. Di Kecamatan Tuntang berada di Desa Candirejo, Kesongo, Rowosari, Lopait, Tuntang dan Sraten seluas 65 Ha. Paling sedikit di Kecamatan Bawen yang hanya terjadi di Desa Asinan seluas 31 Ha.

Kepala Bidang Pertanian pada Distanbunhut, Fajar Eko Prijono mengutarakan tingginya laju sedimentasi Rawa Pening menyebabkan air hujan tak lagi sepenuhnya tertampung. Dampaknya, sawah di sekitar Rawa Pening langganan banjir tiap tahun begitu masuk musim hujan.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya