SOLOPOS.COM - Polisi memasang garis polisi di dekat rumah salah satu terduga teroris di Griyan, Pajang, Laweyan, Solo, Sabtu (22/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Polisi memasang garis polisi di dekat rumah salah satu terduga teroris di Griyan, Pajang, Laweyan, Solo, Sabtu (22/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Salah satu terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri adalah Badri Hartono, 45, warga Griyan RT 005/RW 010, Pajang, Laweyan. Saat disergap seusai salat subuh di kampungnya, Badri sempat mencoba bersembunyi di selokan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, petugas Densus 88 awalnya menangkap seorang terduga teroris, Rudi Kurnia Putra, 45. Warga Makam Bergolo RT 003/RW 007, Serengan, Solo. Rudi saat itu baru saja turun dari bus jurusan Cilacap. Rudi diketahui turun di pertigaan Faroka, Kerten, kemudian masuk ke kampung Griyan melewati Jl Belimbing, sekitar pukul 00.05 WIB. Diduga, Rudi hendak menuju rumah Badri Hartono. Namun sebelum sampai rumah Badri, Rudi yang berjalan kaki tiba-tiba dihadang oleh tiga pengendara motor kemudian disergap petugas berpakaian preman.

Penangkapan Rudi berlangsung cepat dan dia pun langsung dibawa sebuah mobil. Saksi mata, Srihono, warga setempat, mengatakan melihat orang yang ditangkap berpakaian kaos berwarna terang, tubuhnya kecil tinggi. “Saya tidak tahu itu siapa. Dia ditangkap kemudian dipukul. Saya pikir orang itu ada urusan dengan polisi, ya kami yang sedang nongkrong di warung hik tidak begitu memerdulikan,” jelas Srihono saat ditemui Solopos.com di rumahnya.

Selang beberapa jam kemudian, sekitar pukul 04.30 WIB, Badri yang diduga pernah belajar ilmu agama di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki ini dibekuk tim Densus 88 sesaat setelah melaksanakan salat Subuh di Masjid Al Huda, tak jauh dari rumahnya. Menurut saksi mata yang enggan disebutkan namanya, Badri hendak keluar dari masjid, namun tiba-tiba ada beberapa petugas mendekat. Sempat ada perlawanan dari Badri. Bahkan, Badri berusaha menghindar dengan bersembunyi di selokan dekat masjid.

Dengan sigap, petugas menangkap Badri. “Saya melihat ada dua mobil di sisi utara. Terus mobil itu mendekat ke masjid. Saat melihat Pak Badri berada di depan pintu masjid, ada beberapa petugas yang mendekat. Bahkan, Pak Badri arep mlebu gorong-gorong dekat masjid. Petugas juga sempat kewalahan mengeluarkan Badri yang bersembunyi di gorong-gorong,” ujar saksi kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya