SOLOPOS.COM - Brigjen Pol.Boy Rafli Amar (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Mabes Polri belum dapat menentukan dengan pasti apakah terduga Muhamad Thorik termasuk jaringan teroris. Sebab, pihak Polri hingga saat ini masih belum dapat menangkap Toriq untuk diketahui keterangannya.

“Kami masih mendalami dan mengumpulkan data dan fakta apakah ia terkait dengan jaringan teroris atau tidak,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli dalam keterangan persnya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9/2012).

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Brigjen Boy Rafli Amar (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Boy menambahkan pihak Polri juga belum dapat memastikan apakah Thorik terkait dengan jaringan teroris di Solo. Semua keterangan dan alat bukti sampai saat masih dikumpulkan untuk menyelidiki keterkaitan Toriq dengan jaringan teroris.

Kemarin, tim Gegana sudah mengumpulkan sejumlah barang yang diduga sebagai bom rakitan dari rumah Thorik di Jalan Teratai, Tambora, Jakarta Barat. Polisi juga menemukan sejumlah benda seperti pipa, baterai, denator, paku dan zat kimia. Semua bahan-bahan itu diduga akan digunakan sebagai bom rakitan.

“Kami masih dalam pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada kemiripan dengan rangkaian bahan peledak yang tengah ditangani oleh pihak kami,” terangnya.

Namun, keterangan berbeda diutarakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto yang menegaskan bahwa Thorik seorang teroris.

“Iya dia (Thorik) teroris. Kami pastikan setelah ditemukan adanya bahan-bahan yang diduga peledak dan juga olah tempat kejadian perkara (TKP) dari petugas labfor,” kata Rikwanto saat dihubungi wartawan.

Thorik sendiri hingga kini masih buron. Untuk melacak keberadaan pria pengangguran itu, polisi terus melakukan berkoordinasi dengan Densus 88 Anti Teror.

Berdasarkan keterangan pihak Polri, Thorik terkenal pendiam dan kurang suka bergaul dengan warga di sekitar tempat tinggalnya. Meski demikian, Toriq rajin beribadah seperti salat ke masjid walaupun dia memilih tidak berjamaah. Toriq sebelumnya juga pernah menjadi anggota majelis taklim Al-Qiyadah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya