SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Densus 88 Antiteror menangkap pria bernama Hasbi di Jembatan Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Salah satu dari sembilan terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dalam penggerebekan serentak di sejumlah daerah di Indonesia, Selasa (24/10/2017), adalah Hasbi alias Hisbullah.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Hasbi ditangkap di Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Kota Solo, Selasa sekitar pukul 10.00 WIB. Hasbi diduga terlibat kelompok teroris Santoso.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa, setelah menangkap Hasbi, tim Densus Mabes Polri langsung menggeledah rumah toko (ruko) Graha Safira A7 dan A8, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, selama sejam. Penggeledahan itu menyedot perhatian warga setempat maupun pengguna jalan yang melintasi jalur Solo-Sukoharjo.

Mereka berhenti di sekitar lokasi kejadian untuk menonton proses penggeledahan di ruko itu. Kepala Desa Wirun, Erry Suseno Wibowo, mengatakan turut menyaksikan proses penggeledahan di ruko berlantai dua itu.

Petugas menyita sejumlah barang bukti di antaranya bendera bergambar logo ISIS, senjata tajam berupa pedang, busur panah, pisau lipat, dan tiga pelat nomor kendaraan bermotor. Tak hanya itu, petugas juga membawa satu kardus berisi buku jihad dan sejumlah alat komunikasi.

“Saya ikut menyaksikan saat proses penggeledahan di ruko. Ada beberapa barang bukti yang disita polisi seperti pedang dan busur panah,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa.

Erry memastikan Hasbi bukan warga asli Desa Wirun melainkan pendatang. Namun, Erry tak mengetahui secara jelas aktivitas sehari-hari Hasbi. Pemilik ruko tidak melaporkan ihwal pendatang yang menyewa ruko ke Pemerintah Desa Wirun.

Dia juga tak mengetahui secara jelas kapan Hasbi mulai menyewa dan menempati ruko itu. “Pendatang dia bukan warga asli Desa Wirun. Semestinya, pemilik ruko melapor ke pemerintah desa apabila ada pendatang baru,” papar dia.

Seorang warga Graha Safira di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Totok, mengungkapkan Hasbi mulai menyewa ruko sejak Juni lalu. Kala itu, Hasbi telah menempati ruko itu bersama keluarganya. Selama ini, Hasbi jarang bersosialisasi dengan tetangga rumah sehingga mereka tidak mengetahui secara jelas pekerjaan dan kebiasaannya.

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, mengungkapkan hanya memfasilitasi pengamanan saat proses penggeledahan yang dilakukan anggota tim Densus di ruko yang disewa Hasbi. Dia menginstrusikan agar Kapolsek Mojolaban berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Wirun dan pengurus rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) sesaat sebelum proses penggeledahan.

“Kami hanya memfasilitasi pengamanan di lokasi penggeledahan. Kepala desa dan pengurus RT/RW telah diberi tahu dan ikut menyaksikan proses penggeledahan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya