SOLOPOS.COM - Lokasi kamar indekos teroris di Bekasi. (Antara)

Polisi menangkap terduga teroris yang terkait dengan rencana pengeboman di Bekasi

Solopos.com, JAKARTA — Densus 88 Anti Teror Polri berhasil mengungkap rencana pengeboman yang diduga dilakukan sejumlah orang di Bekasi, Sabtu (10/12/2016). Dari tangan para tersangka, polisi menyita bom panci berdaya ledak tinggi dengan radius 300 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penangkapan dilakukan di kamar kontrakan nomor 104 Jalan Bintara Jaya 8 Bekasi Barat Kota Bekasi. “Ditemukan aktivitas yang tidak wajar dari tersangka Muhammad Nur Solikin. Dia membeli paku 5 cm sebanyak 3 kilogram. Namun, yang bersangkutan tidak mempunyai aktivitas pembangunan,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, di kantornya, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016), seperti diberitakan Okezone.com.

Nur Solikin juga terpantau menerima barang berupa tas ransel dari tersangka lainnya yakni Suyatno alias Abu Iza. Selanjutnya, bersama tersangka Supriyadi, Nur Solikin melakukan perjalanan ke Jakarta dan terpantau oleh penyidik Densus 88 menjemput calon “pengantin” bom bunuh diri Diyan Yulia Novi.

“Diyan juga membawa kardus dan menuju kantor pos. Setelah itu Solikin dan Supriyadi mengantar Diyan kembali ke tempat indekosnya. Setelah aparat mengecek isi paket yang dikirim Diyan ditemukan surat wasiat yang ditujukan kepada orang tuanya,” terangnya.

“Selain itu, paket itu ternyata berisi bom, maka dilakukan penindakan hukum untuk pencegahan,” imbuh Boy.

Tersangka ditangkap pada Sabtu. Mereka antara lain, Diyan, Solikin, dan Supriyadi di Bintara Jaya, Bekasi. Pada hari yang sama juga ditangkap Suyatno alias Abu Iza di Karanganyar, Jawa Tengah.

Setelah pengembangan penyidikan dilakukan penangkapan tersangka lainnya yang masih berkaitan dengan bom panci ini yakni Khafid Fathoni, Arinda Putri Maharani, dan Wawan Prasetyawan. Tujuh orang ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan, hari ini polisi kembali menangkap pasangan suami istri di Tasikmalaya dengan inisial TS alias UA dan HG. Pasangan ini diduga sebagai orang yang menawarkan jihad atau memberikan motivasi kepada Diyan serta mempertemukannya dengan Nur Solikin. Kini keduanya sudah diamankan di Mapolresta Tasikmalaya.

Sebagai informasi, bom itu akan diledakkan Minggu (11/12/2016) di Istana Negara saat pelaksanaan serah terima jaga Paspampres. Namun, bom berdaya ledak tinggi itu berhasil diurai oleh Densus 88 di kontrakan Diyan sebelum rencana mereka terlaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya