JAKARTA–Salah seorang pelaku teror di Solo yang ditangkap hidup-hidup oleh Densus 88, Bayu Setiyono alias Bayu Setiawan, menyampaikan permintaan maaf kepada segenap warga Kota Solo dan mengaku menyesal ikut terlibat dalam aksi-aksi teror dengan kedua rekan lainnya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Saya meminta maaf kepada segenap warga Kota Solo karena melakukan kesalahan ini. Saya ucapkan ini dari hati saya dan tidak ada tekanan dari pihak manapun termasuk kepolisian,” kata Bayu saat menyampaikan testimoni di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9/2012).
Bayu mengakui turut berperan dalam aksi teror itu, dia bertugas sebagai pengintai dan mencari sasaran sebelum Farhan dan Misbah melaksanakan eksekusinya. Ia bergabung pada 2008 bersama salah seorang pelaku bernama Sigit Qordowi.
“Peran saya pengintai survei dan sasaran, target ditentukan Farhan, sekali lagi saya minta maaf. Saya pulang 2008, nisab kegiatan fai dan jihad ini pertama kali ikuti Sigit Qordowi, saya menegakkan nahi mungkar, cari kerjaan sulit,” katanya.
Seperti diberitakan, Bayu ditangkap Densus 88 di rumah mertuanya di Karang Anyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012). Bayu diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror di Solo. Di saat bersamaan Densus 88 juga menggerebek dua terduga teroris, Muchsin dan Farhan di Solo. Keduanya tewas ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.