SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat box culvert di wilayah Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Selasa (25/1/2022). Terowongan itu bakal menjadi salah satu akses jalan desa di bawah jalan tol Solo-Jogja yang saat ini masih dalam proses pembangunan. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja juga melibas sejumlah tanah kas desa (TKD) di sejumlah kecamatan di Klaten. Hal itu termasuk di Desa/Kecamatan Ngawen dan Desa Menden, Kecamatan Kebonarum.

Di Desa Ngawen, tanah kas desa seluas 11.400 meter persegi terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Sesuai ketentuan, ada tahapan yang harus dilewati seperti pelepasan aset serta mencari tanah kas desa pengganti.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Desa (Kades) Ngawen, Shofik Ujiyanto, mengatakan nilai uang ganti rugi (UGR) tanah kas desa terdampak tol itu sekitar Rp7,3 miliar. Sesuai ketentuan, nilai UGR yang diterima wajib digunakan membeli tanah kas pengganti.

Saat ini, UGR itu belum diterima Pemdes Ngawen. Pasalnya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui yakni pelepasan aset tanah kas desa terdampak tol.

“Saat ini sudah kami ajukan ke bupati. Tinggal menunggu izin dari bupati sebelum dilanjutkan ke gubernur. Setelah itu, baru kami mencari tanah pengganti,” kata Shofik saat ditemui di kantor Desa Ngawen, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Dapat UGR Tol Rp4,2 Miliar, Pengusaha Bangunan Klaten Ini Malah Galau

Shofik memperkirakan dengan nilai UGR yang diterima, tanah pengganti kas desa terdampak tol bakal lebih luas.

“Kemungkinan lebih dari yang kena tetapi lebihnya berapa kami tidak tahu. Nanti tetap difungsikan sebagai tanah produktif. Mayoritas tanah kas yang terkena tol merupakan tanah bengkok,” jelas dia.

Kades Menden, Sriyanto, mengatakan total luas tanah kas desa Menden terdampak tol sekitar 10.000 meter persegi. Total nilai UGR tanah kas desa terdampak tol sekitar Rp8 miliar.

Sriyanto menjelaskan saat ini proses pelepasan aset serta pencarian tanah pengganti sudah dilakukan. Pemdes masih menunggu proses pencairan UGR.

Baca Juga: Pencairan UGR Tol di Menden Klaten Sisakan 1 Warga

Luas tanah pengganti kas desa sekitar 21.000 meter persegi atau dua kali lipat dibandingkan tanah kas terdampak tol.

“Alhamdulillah sudah dapat sama warga lima patok dengan total luas sekitar 21.000 meter persegi. Rencana tanah pengganti kas desa di tepi jalan akan kami bangun untuk menambah PAD [pendapatan asli desa] Menden. Rencanananya yang di tepi jalan sebagian dibangun untuk ruko dan disewakan untuk bisa menambah PAD,” jelas Sriyanto.

Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan ada lebih dari 200 bidang tanah kas desa terdampak pembangunan tol Solo-Jogja. Mayoritas UGR tanah kas desa belum terbayarkan lantaran ada tahapan yang harus dilalui yakni pelepasan aset serta mencari tanah pengganti.

Agar proses pembebasan lahan tak tersendat, ada percepatan pencairan UGR untuk tanah kas desa terdampak tol. Pencairan tak harus menunggu hingga desa mendapatkan tanah pengganti.

Baca Juga: UGR Tol di Menden Klaten Rp77,5 Miliar, Penerima Tertinggi Rp4 Miliar

“Pembebasan tanah kas desa ada terobosan percepatan berupa pengajuan pelepasan dulu. Nanti dimintakan izin ke gubernur. Untuk mencari tanah pengganti setelah desa menerima UGR dari pelepasan itu. Yang sudah diajukan ke bupati terkait pelepasan sekitar 12 desa,” kata Sulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya