SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pemasangan tiang pancang seusai Ground Breaking RSUD Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (22/12/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Lahan PDAM Solo digeser karena terkena proyek IPAL RSUD Semanggi.

Solopos.com, SOLO—Lahan milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo yang digunakan untuk instalasi pengolahan limbah lumpur Semanggi terpaksa digeser Pemkot. Hal ini lantaran terdampak proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Silir, Semanggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan pembangunan IPAL RSUD Semanggi membutuhkan lahan sekitar 400 meter. Lahan tersebut berada di sisi utara RSUD yang kini masih digunakan sebagai pengolahan limbah lumpur oleh PDAM.

“Posisi IPAL RSUD berada di lahan PDAM. Jadi  nanti lahan PDAM akan digeser,” katanya. (baca: ESPOSPEDIA : Dibangun 6 Lantai, Ini Fasilitas RSUD Semanggi Solo)

Sesuai perencanaan, pembangunan IPAL sebagai pemenuhan sarana dan prasarana RSUD. Lahan tersebut akan digunakan untuk pembangunan IPAL cair. Sedangkan IPAL padat sesuai rencana dipihak ketigakan.

“Limbah padat akan diolah di luar. Jadi tidak di lokasi sana,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo menyiapkan lahan pengganti untuk pengolahan limbah lumpur bagi PDAM yang tak jauh dari  lokasi lama. Pemkot memberikan lahan di sisi utara IPAL Semanggi dengan luas 700 meter persegi.

“Jadi lahan PDAM kita tukar dengan lebih luas, dari 400 meter diganti 700 meter persegi,” katanya.

Rudy hanya menginginkan proyek pembangunan RSUD Semanggi berjalan lancar tanpa ada hambatan. Harapannya proyek pembangunan rampung akhir 2018.

Pembangunan RSUD Semanggi dikerjakan secara multiyears (tahun jamak) dengan nilai kontrak Rp192,7 miliar dan jangka waktu pelaksanaan 18 bulan terhitung sejak 8 Desember 2017 hingga 30 Mei 2019.

Skema pembayaran dilakukan tiga tahap, di tahun ini Pemkot mengalokasikan anggaran Rp24 miliar. Di 2018 senilai Rp99 miliar, lalu 2019 senilai Rp69 miliar.

“Kalau bisa selesai akhir 2018 itu lebih baik. Nanti dananya kita usahakan di Perubahan [APBD Perubahan] 2018, jadi tidak perlu sampai 2019,” katanya.

Rudy mengatakan pembangunan RSUD Semanggi akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga Kota Bengawan. Setidaknya potensi serapan pekerja bisa mencapai 1.000 orang. Warga di lingkungan sekitar juga dilibatkan dalam pembangunan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya