SOLOPOS.COM - Wagub Jateng Rustriningsih saat meresmikan embung di Desa Karanganyar, Musuk, Boyolali. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Wagub Jateng Rustriningsih saat meresmikan embung di Desa Karanganyar, Musuk, Boyolali. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

BOYOLALI — Waduk mini atau embung di Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, mengalami sedimentasi setebal sekitar 20 sentimeter (cm) akibat dampak erupsi Gunung Merapi 2010 lalu. Sedimentasi terjadi akibat hujan abu Merapi yang masuk ke dalam waduk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Sekretaris Desa Karanganyar, Maryono, waduk yang dibangun dengan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk mendukung program Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) dari PT Pertamina itu untuk menampung air hujan. Kemudian airnya dimanfaatkan untuk mengairi 2.800 pohon durian montong yang ditanam di lahan kas desa dan lahan milik warga setempat dengan total luas lahan mencapai 9.500 meterpersegi, terutama di musim kemarau.

“Saat musim hujan, embung [waduk mini] tersebut terisi penuh. Airnya dimanfaatkan untuk mengairi sekitar 2.800 pohon durian yang ditanam di sini [Desa Karanganyar],” ujar Maryono kepada wartawan di Boyolali, Rabu (31/10/2012).

Menyusul terjadinya sedimentasi akibat hujan abu saat erupsi Gunung Merapi 2010 lalu, Maryono menyatakan masyarakat sempat berencana mengeruk waduk tersebut.

”Saat musim kemarau, kami bermaksud menguras air waduk untuk kemudian dikeruk, demi mengurangi sedimentasinya. Tapi ternyata air waduk tidak bisa habis. Hingga akhirnya pengerukan tidak jadi dilakukan,” terangnya.

Meskipun terjadi sedimentasi, Maryono mengatakan persediaan air di waduk berukuran 70 meter (m) x 80 m dengan kedalaman 3 m tersebut, hingga saat ini diperkirakan masih mencukupi.

“Dilihat dari ketinggian genangan airnya masih sekitar 90 cm. Ketersediaan air di embung ini mampu mengairi tanaman durian montong selama musim kemarau dan sekarang juga masih ada airnya,” imbuh dia.

Maryono mengakui hingga saat ini waduk dapat berfungsi baik meskipun pernah terjadi kebocoran.

”Memang pernah ada kebocoran tetapi langsung ditambal, sehingga embung itu bisa berfungsi optimal,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya