SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Terdakwa pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Daniel Daen Sabon takut memberikan keterangan di persidangan. Daniel mengaku diancam akan dibunuh jika buka mulut.

“Saya takut Pak hakim. Saya takut diancam dibunuh kalau menjelaskan,” kata Daniel dalam persidangan di PN Tangerang, Banten, Senin (9/11).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Ketika ditanya lagi oleh Asnun, siapa yang mengancam akan membunuh dirinya, Daniel menolak menjelaskan. “Bukannya tidak mau Pak hakim. Tapi saya tak bisa jelaskan, saya takut,” jawab Daniel lirih.

Majelis hakim terus mendesak Daniel untuk mau buka mulut, siapa yang mengancam membunuh. Tetapi lagi-lagi pria kelahiran Flores, ini kembali bungkam. “Tidak berani Pak,” katanya.

Bahkan kemudian Daniel meminta agar BAP atas nama dirinya dicabut karena mendapat ancaman akan dibunuh. Daniel mengaku sewaktu diperiksa dirinya mau menandatangani BAP karena dibawah tekanan pemeriksa. “Saya minta BAP saya dicabut. Saya ditekan waktu diperiksa,” kata Daniel.

Daniel berperan sebagai eksekutor yang menembakkan peluru ke kepala Nasrudin. Saat menjalankan aksinya, Daniel dibonceng oleh terdakwa lainnya Heri Santoso.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya