SOLOPOS.COM - Kondisi Umbul Manten di Klaten, Jawa Tengah pada H+2 Lebaran, Sabtu (15/5/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Kabupaten Klaten disebut-sebut kaya akan sumber mata air. Di antara mata air itu disebut umbul sehingga tak heran Klaten juga disebut sebagai daerah 1.001 Umbul.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS Klaten tahun 2015, ada 174 mata air di Klaten. Lokasinya tersebar ke berbagai kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebaran dan jumlah mata air berdasarkan data BPS tahun 2015 itu, yakni Kecamatan Prambanan (11 mata air), Gantiwarno (5 mata air), Bayat (4 mata air), Trucuk (2 mata air), Kalikotes (11 mata air), Kebonarum (14 mata air), Jogonalan (6 mata air), Manisrenggo (24 mata air), Karangnongko (17 mata air), Ngawen (16 mata air), Ceper (8 mata air), Pedan (2 mata air), Wonosari (1 mata air), Polanharjo (6 mata air), Karanganom (8 mata air), Tulung (24 mata air), Jatinom (3 mata air), Kemalang (2 mata air), Klaten Selatan (5 mata air), dan Klaten Utara (5 mata air).

Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Harjaka, mengatakan banyaknya sumber mata air di Klaten salah satunya dipengaruhi topografi wilayah Klaten yang berada di antara pegunungan termasuk, Gunung Merapi. Kawasan lereng Gunung Merapi itu menjadi daerah tangkapan air atau cathcment area.

Harjaka membagi wilayah sumber air dalam tiga kelompok, yakni hulu, tengah, dan hilir.

Baca Juga: Umbul Brintik Klaten, Lokasi Terapi Kesehatan Hasil Rekomendasi Dokter

“Daerah hulu sebagai daerah tangkapan air. Daerah tengah itu daerah munculnya mata air. Sementara daerah hilir sebagai daerah genangan mata air,” kata Harjaka saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (25/7/2022).

Harjaka mengatakan banyak sumber mata air bermunculan di wilayah tengah Kabupaten Bersinar, seperti di wilayah Tulung, Polanharjo, serta Kebonarum.

“Sampai saat ini umbul di Klaten masih terawat. Apalagi sekarang banyak komunitas, desa, atau lainnya yang berempati merawat mata air,” kata dia.

Pakar Lingkungan dan Kebencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Suratman, mengatakan posisi Klaten yang berada pada lingkar Gunung Merapi memengaruhi banyaknya mata air yang ada di Kabupaten Bersinar. Hal itu ditinjau dari sejarah geologi, geomorfologi, serta hidrologi.

Baca Juga: Deretan Desa di Klaten Ini Panen Cuan Miliaran Rupiah dari Umbul

Gunung Merapi bertipe stratovolcano atau gunung api yang tubuhnya dibentuk oleh endapan berlapis-lapis  antara endapan awan panas dan lava. Tipe gunung api itu berbentuk kerucut.

Kondisi Merapi yang bertipe stratovolcano membuat gunung tersebut memilik banyak cekungan-cekungan air tanah di Gunung Merapi tua maupun Gunung Merapi muda.

“Jadi di daerah atas, di bawah kepundan itu ada lereng kerucut gunung api yang di sana memiliki resapan serta memiliki curah hujan lebih tinggi yang kemudian masuk ke dalam tubuh lapisan gunung dan secara gravitasi membentuk volcano spring belt atau jalur mata air gunung api, seperti sabuk cincin mata air,” kata Suratman.

Tak heran jika di daerah sekeliling Gunung Merapi terdapat sumber mata air yang tersebar di wilayah Klaten, Sleman, Boyolali, serta Magelang.

Baca Juga: Candramaya Pool and Resort Dalangan Klaten, Kental dengan Nuansa Bali

“Di Klaten memang termasuk Gunung Merapi tua. Sehingga kondisi hutannya sudah cukup mengakarkan dan membantu ketersediaan peresapan air hujan, namanya recharge area. Ini yang membuat keberlangsungan mata air itu debitnya melimpah,” kata Suratman.

Suratman mengakui kualitas air dari sumber mata air di Klaten tinggi dan mendekati air minum. Namun, dia menilai perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan kualitas air dari sumber mata air saat ini.

Penelitian itu dimaksudkan untuk mengecek pengaruh penggunaan unsur kimia pada tanah terutama di daerah hulu terhadap kualitas air.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com, 14 Juni 2022, di antara mata air yang ada di Klaten biasa disebut umbul.

Baca Juga: Umbul Pokak, Wisata Alam Klaten yang Asri Cocok Buat Mancing Mania

Umbul adalah sumber mata air yang muncul sendirinya dari dalam tanah. Banyaknya umbul menjadi identitas Kabupaten Bersinar sebagai daya tarik wisata.

Publikasi ilmiah karya Septiani Ari Dwijayanti tahun 2018 bertajuk Analisis Pola Persebaran dan Karakteristik Mata Air di Lereng Timur Gunungapi Merapi di Kabupaten Klaten menjelaskan asal-usul munculnya umbul di Kabupaten Bersinar.

Karya ilmiah itu menjelaskan mata air di lereng timur Gunung Merapi Kabupaten Klaten mengelompok pada tiga wilayah, yaitu Kecamatan Tulung, Polanharjo, dan Karanganom.



Hasil penelitian Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan bahwa sebagian besar sumber mata air Gunung Merapi di Klaten muncul di Kecamatan Tulung, sekitar 37 titik dengan persentase 69,811%.

Baca Juga: Keistimewaan Kabupaten Klaten, Kota 1.000 Candi dan Umbul

Daerah Tulung memiliki topografi berupa daerah datar/hampir datar, bergelombang, dan miring. Topografi ini berada di sebelah barat Kecamatan Tulung.

Selain itu, lereng timur Gunung Merapi tersusun oleh bentuk lahan asal vulkan dari lereng bawah gunung api, kaki gunung api, dan dataran fluvial bawah vulkan. Munculnya sumber mata air tersebut dipengaruhi jenis batuan.

Berdasarkan hasil analisis, berdasarkan penyebab terbentuknya, ada dua tipe umbul di Klaten, yaitu mata depresi dan artesis. Sementara berdasarkan sifatnya, sumber mata air di Klaten secara keseluruhan tidak melebihi kadar maksimum standar baku mutu air bersih yang ditetapkan pemerintah.

Ratusan umbul yang berada di Klaten itu dimanfaatkan untuk lima hal, yaitu pertanian, PDAM, wisata, perikanan, serta Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat.

Baca Juga: Inilah Keistimewaan Kabupaten Klaten yang Tak Dimiliki Daerah Lain

Secara keseluruhan, sumber mata air di lereng timur Gunung Merapi memiliki temperatur pada rentang antara 23-27 derajat celsius. Mata air ini memiliki sifat yang baik dan kualitasnya bersih.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keberadaan sumber mata air ini tidak dipengaruhi besar kecilnya curah hujan. Sebab, sumber air ini tetap mengalir sepanjang tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya