SOLOPOS.COM - Pekerja di dekat tungku pembakaran bijih nikel PT Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu. (Antara/Jojon)

Solopos.com, SOLO — Kebijakan hilirisasi besi baja dan nikel memberi kontribusi signifikan dalam ekspor Indonesia sepanjang 2022.

Hilirisasi itu memberikan kontribusi besar sehingga total ekspor produk Indonesia 2022 menembus US$268 miliar, naik dari US$231 miliar di 2021.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Capaian itu ditopang oleh ekspor yang cukup tinggi dari beberapa komoditas, seperti besi dan baja, bahan bakar fosil, minyak kelapa sawit [CPO], hingga batu bara,’’ ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id, Sabtu (21/1/2023).

Statistik Perdagangan Luar Negeri 2021, yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekspor Indonesia dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Namun, kecenderungannya meningkat.

Sampai 2007, ekspor Indonesia masih di bawah US$100 miliar. Namun, berkat kenaikan harga-harga komoditas, ekspor terus melonjak dan mencapai US$180 miliar di 2011.

Seiring dengan merosotnya harga komoditas, ekspor di tahun-tahun berikutnya menyusut dan mencapai titik terendah pada level US$150 miliar, untuk kemudian meningkat dan kembali ke level USD180 miliar di tahun 2018. Namun, pada 2019 dan 2020 nilai ekspor kembali menyusut 6,8 persen dan 2,6 persen.

Pada 2021 ekspor Indonesia kembali rebound dan mencapai US$231 miliar. Pada 2022 ini menguat ke level US$268 miliar. Kenaikan ekspor di 2021 dan 2022 ini tak hanya didukung oleh harga komoditas (batu bara dan CPO) yang membumbung tinggi di pasar dunia.

Produk industri manufaktur, antara lain, nikel dan besi baja, sebagai hasil program hilirisasi, kali ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan.

Meskipun 2023 diantisipasi sebagai tahun sulit dan dibayang-bayangi pelambatan ekonomi global, Menko Airlangga optimistis bahwa ekonomi Indonesia tetap akan bisa tumbuh.

Nilai ekspor Indonesia diharapkan masih dapat tumbuh dua digit 12,8 persen dan impornya 14,9 persen. Batu bara, CPO, dan besi baja tetap menjadi andalan ekspor.

Nilai ekspor batu bara pada 2022 lalu diperkirakan tembus di atas US$40 miliar. Pada Januari–Oktober 2022, ekspornya telah mencapai US$38,8 miliar, dengan tujuan utama India, Tiongkok, Jepang, Filipina, dan Korea Selatan.

“Ekspor batu bara itu bisa mengompensasi impor minyak kita, sehingga di bidang energi ini kita positif sebesar hampir 6,8 billion secara year to date,” ujarnya.

Minyak sawit (CPO) pun masih diyakini akan perkasa di pasar ekspor 2023, termasuk di dalamnya biodiesel. Ekspornya di 2023 mencapai US$30 miliar. Adapun besi baja menjadi primadona baru ekspor Indonesia, selain nikel.

Ekspor besi baja Indonesia 2022 menembus angka US$29 miliar. Adapun ekspor nikel diperkirakan bisa menembus US$26 miliar.

Catatan ekspor 2022 juga menandai rekor surplus perdagangan tanpa jeda selama 32 bulan, sejak Mei hingga Desember 2022. Dari sisi tujuan ekspor, menurut Menko Airlangga, tak banyak perubahan. Tujuan ekspor yang terbesar tetap Tiongkok dengan kontribusi US$57,7 miliar, antara Januari–November 2022.

Pada periode yang sama pula, ekspor terbesar kedua adalah ke Amerika Serikat (AS) dengan US$21,6 miliar, dan ketiga Jepang US$21,1 miliar.

“Berikutnya ke Malaysia USD12,5 miliar, kemudian juga Korea Selatan US$9,8, Singapura US$8,8, dan kita lihat ke Uni Eropa (UE) totalnya sekitar USD19,6 miliar,” ujar Menko Airlangga.

Untuk ke seluruh negara ASEAN, bila dijumlahkan ekspor Indonesia 2022 mencapai US$48,9 miliar. Ke depan, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan terus memperkuat pangsa pasar ekspornya di negara-negara ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya