SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak dengan autis (lecese.fr)

Terapi anak autis dilayani gratis oleh Pusat Layanan Autis (PLA) Solo.

Solopos.com, SOLO — Puluhan anak menunggu untuk mendapatkan terapi gratis di Pusat Layanan Autis (PLA) Solo. PLA hanya bisa melayani 30 anak dalam satu angkatan karena keterbatasan tenaga terapi di pusat layanan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Psikolog PLA Solo, Sintha Sari Marthaningtyas, mengatakan saat ini jumlah tenaga terapis yang dimiliki PLA sebanyak 11 orang. Padahal kebutuhan ideal untuk memberikan layanan terapi kepada siswa sebanyak 13 orang tenaga terapi.

Sintha mengatakan seluruh siswa autis tersebut akan mendapatkan terapi secara intensif selama enam bulan. Setelah mendapat terapi, apabila siswa tersebut belum mengalami perubahan, siswa itu akan mendapat terapi lanjutan.

“Dari 30 siswa yang mendapat terapi itu, seluruhnya mendapat terapi tambahan, karena belum ada tanda-tanda perubahan,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/8/2015).

Dia menyampaikan seluruh siswa tersebut akan mendapatkan tiga jenis terapi, yaitu okupasi terapi, terapi wicara, dan fisioterapi. Namun, terapi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Dalam satu pekan, seluruh siswa akan mendapat fasilitas terapi sebanyak empat kali. “Seluruh siswa mendapat jadwal sendiri-sendiri, karena terapi disesuaikan dengan kebutuhan siswa,” ujar Sintha.

Sintha menambahkan biasanya anak autis yang dibawa ke LPA sudah tergolong parah. Pasalnya, banyak orang tua yang tidak tahu gejala autis yang diderita anaknya. Selain itu, faktor ekonomi juga sangat memengaruhi minimnya perhatian orang tua terhadap anak yang menderita autis.

Lebih lanjut, gejala autis yang diderita anak bisa diminimalisir dengan penanganan secara dini. Selain itu, anak tersebut juga bisa lebih digali potensinya secara lebih dini.

“Kebanyakan yang masuk ke PLA sudah mengalami autis berat. Untuk menyembuhkan memang sulit. Tetapi, jika diberi terapi secara intensif bisa meminimalisir kondisi autis anak,” jelas dia.

Staf Administrasi PLA Solo, Nikma Milati Amalia, mengatakan anak autis yang sudah mendaftar sebanyak 120 anak. Namun, saat ini yang sudah mengikuti terapi hanya 30 anak. Sedangkan yang lain, masih menunggu antrean dan hanya konsultasi psikologi.

Menurut Nikma, tidak semua anak yang daftar akan di PLA akan langsung mendapat fasilitas terapi. Anak tersebut akan didiagnosa oleh tim psikologi untuk menentukan apakah anak tersebut harus diterapi atau tidak.

“Yang mendaftar tidak hanya dari Solo saja, beberapa anak dari Sukoharjo dan Sragen. Namun, kami memprioritaskan untuk anak dari Solo terlebih dulu,” terang Nikma.

Orang tua anak autis, Cahyo Merakati Wiraningrum, 39, mengatakan sangat terbantu dengan adanya layanan terapi di PLA.

“Saya mengetahui anak saya autis saat umurnya empat tahun. Saya ikutkan terapi, supaya bisa mengembangkan potensi yang dimiliki,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya