Solopos.com, SRAGEN — Rumah milik Saryono, 55, di Dukuh Karang RT 012, Desa Karanganyar, Plupuh, Sragen, terpaksa direlokasi dengan bantuan warga bersama Polsek Plupuh, tim search and rescue (SAR) yang dikoordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan perangkat desa setempat, Jumat (25/1/2019).
Rumah tersebut direlokasi karena terancam hanyut karena sebagian fondasinya sudah tergerus erosi Bengawan Solo. Relokasi dilakukan dengan melepas dinding rumah berupa gedek dan papan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Genting rumah juga diambil sehingga tinggal menyisakan struktur rumah dan atap dengan delapan sakaguru. Struktur rumah tersebut diangkat beramai-ramai oleh puluhan warga dan dipindah ke lokasi yang jauh dari bibir sungai, yakni sekitar 30 meter.
Kapolsek Plupuh AKP Sunarso ikut mengangkat struktur atap tersebut bersama-sama warga dan tim SAR. Setelah berjalan beberapa meter harus berhenti karena berat.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen Sugeng Priyono juga ikut mengangkat struktur rumah yang terbuat dari kayu jati itu. “Pak Saryono itu sudah menggeser rumah sampai tiga kali ini karena tanah dan fondasi rumahnya selalu tergerus arus air Bengawan Solo. Daripada hanyut ke Bengawan Solo, untuk antisipasi lebih baik digeser ramai-ramai bergotong-royong bersama warga,” katanya.
Priyono, menambahkan rumah itu dihuni empat orang, yakni Saryono, Muji, 48, Eni Wijayanti, 24, dan Kirana, 3. Dia menjelaskan tanah dan fondasi rumah bagian belakang longsor tergerus arus Bengawan Solo pada Kamis (24/1/2019) pukul 23.00 WIB.
Dia mengatakan rumah itu sudah menggantung di bibir Bengawan Solo. “Kalau tidak direlokasi dikhawatirkan hanyut karena intensitas hujan tinggi. Tebing sungai yang tergerus arus air itu panjangnya 20 meter dengan ketinggian tebing 5-6 meter,” ujarnya.
Sugeng menyampaikan begitu mendapat kabar, tim reaksi cepat BPBD langsung datang ke lokasi dengan membawa bantuan logistik pangan untuk korban dan untuk kebutuhan kerja bakti bersama-sama.
“Anggota BPBD yang terjun ada 17 orang. Tim SAR yang bergabung dari unsur Poldes, Tagana, dibantu BPBD, perangkat Kecamatan Plupuh, perangkat Desa Karanganyar, Polsek Plupuh, dan warga setempat,” ujarnya.
Selain logistik pangan, Sugeng juga menyerahkan bantuan berupa 500 biji genting, 10 lembar tripleks, 15 lembar seng bergelombang, dan 11 kg paku. Semua bantuan itu untuk mewujudkan rumah tinggal yang layak untuk dihuni keluarga Saryono.