SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Magelang [SPFM], Lantaran terancam banjir lahar dingin, SDN Blongkeng 1 di Dusun Karangasem, Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang harus direlokasi. Menurut Kepala SDN Blongkeng 1 Maduri, Rabu (30/11), kondisi sekolah sangat kritis lantaran hanya berjarak setengah meter dari tebing Sungai Putih setinggi 30 meter. Jika tebing tergerus banjir, maka seluruh bangunan sekolah akan ambrol dan hanyut terbawa arus.
Sekolah yang didirikan pada tahun 1965 ini, sebagian bangunannya telah retak karena tanah bergerak oleh banjir lahar. Maduri berharap akan segera datang bantuan. Sebab bulan Desember diperkirakan sebagai puncak musim hujan sehingga banjir lahar dingin dikhawatirkan semakin sering terjadi.
Sementara itu, jalan desa sepanjang 750 meter dari Dusun Sirahan, Glagah, Jetis hingga Salakan kembali putus lantaran tergerus banjir dari Sungai Jlegong. Kondisi terakhir menunjukkan badan jalan tergerus hampir setengah meter. Padahal saat banjir lahar sebelumnya dari Sungai Putih, jalan ini juga pernah tergerus sedalam lima meter. Saat itu permukaan jalan sudah dikeraskan lagi tetapi hanya pengerasan dengan bahan-bahan material bebatuan dan pasir dari banjir lahar dingin. Jalan belum diaspal karena banjir kemungkinan masih terjadi lagi. Meski begitu jalan sudah bisa dipakai untuk dilewati kendaraan berat.
Menurut Kades Sirahan Muryono, Rabu (30/11), aliran banjir dari Sungai Jlegong bukan berupa material lahar dari lereng Gunung Merapi, melainkan kumpulan air hujan yang melalui selokan-sekolan dari wilayah atas. Aliran sungai itu tidak bisa masuk ke aliran Sungai Putih karena sudah dibangun tebing darurat dari pasir yang cukup tinggi. Akibatnya aliran air melalui sepanjang badan jalan dan membuat jalan kembali tergerus. [MIOL/rda]