SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas gabungan dari Satpol PP, polisi dan TNI sedang menyisir sebuah hotel (Ayu Abriani/JIBI/Solopos)

Solopos.com,KLATEN—Seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) TVRI Jakarta mengamuk saat terjaring razia petugas di sebuah hotel di Kecamatan Ceper. Lelaki itu bahkan berupaya merampas kamera salah satu wartawan yang hendak mengabadikan kejadian. Kondisi tersebut kontan menyulut ketegangan saat penertiban.

Pantauan Solopos.com, Rabu (16/7/2014), lelaki yang diketahui bernama Sri Harsono ini mengamuk saat hendak digelandang ke kantor Satpol PP. Saat itu, Sri kepergok mesum bersama seorang perempuan yang diduga selingkuhannya di salah satu hotel di Ceper.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dirinya beberapa kali mengeluarkan ancaman kepada jurnalis yang meliput kejadian tersebut. “Saya peringatkan, kalian tidak tahu siapa saya!,” hardik Sri kepada juru warta.

Tak hanya itu, lelaki yang diperkirakan berusia 70 tahun ini juga sempat ingin merampas kamera milik salah satu wartawan televisi. Aksi nekat itu dilakukannya saat sejumlah jurnalis ingin mengambil momen penertiban. “Jangan ambil gambar wajah saya!,” bentaknya sambil menunjuk-nunjuk wartawan.

Lelaki asal Cilandak, Jakarta Selatan, ini pun sempat mengancam menuntut wartawan yang menghiraukan pernyataannya. Beruntung, kejadian tersebut berhasil diredam petugas. Meski masih ngeyel, Sri bersama pasangannya berhasil dibawa ke kantor Satpol PP.

Selain mengamankan pasangan lanjut usia tersebut, petugas merazia sepasang muda-mudi yang tepergok mesum di sebuah hotel di kawasan Prambanan. Mereka dijaring saat hendak keluar hotel. Penertiban ini juga sempat menuai penolakan. Pasangan selingkuh ini terus berargumen dengan petugas saat hendak digelandang.

Kepala Satpol PP Klaten, Bambang Giyanto, mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari operasi penyakit masyarakat yang intens digelar selama Ramadan.

Pihaknya bakal terus menggelar operasi serupa untuk menghormati umat Islam yang sedang beribadah. “Razia ini sesuai perda tentang larangan pelacuran. Kami melibatkan kepolisian dan TNI dalam kegiatan,” ujarnya.

Bambang menambahkan pperasi tersebut juga sebagai tindak lanjut laporan masyarakat. Dia mengakui masih banyak pasangan tak resmi yang nekat mesum meski bulan puasa. “Pasangan yang terjaring akan didata dan diberi pembinaan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya