SOLOPOS.COM - Eko Pujiyanto (tengah), 42, memakai PDH AU berpengkat Letkol berkomunikasi dengan anggota Subdenpom IV/4 Sragen setelah dibekuk tim gabungan di Markat Unit Intelijen Kodim 0725/Sragen, Minggu (27/12/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Tentara gadungan muncul di Sragen dan dibekuk Tim gabungan Korem 04/Warastratama dan Kodim 0725/Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Tim gabungan Korem 04/Warastratama dan Kodim 0725/Sragen membekuk warga yang mengaku sebagai prajurit TNI Angkatan Udara (AU) dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol) di Jl. Sumbawa No. 46 RT 004/RW 012 Widoro, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, Minggu (27/12/2015) pukul 09.45 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tentara gadungan bernama Eko Pujiyanto, 42, itu dibekuk lantaran meresahkan warga dan merugikan nama TNI. Eko digelandang ke Markas Unit Intelijen Kodim 0725/Sragen dengan berbagai atribut identitas AU, seperti jaket, pakaian seragam, pakaian dinas harian (PDH) warna biru muda dan biru tua, dompet, sabuk, sepatu, dan kaus kaki.

Semua atribut itu tercantum nama Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU. Selain itu tim gabungan juga menyita mobil Daihatsu Xenia warna silver metalik berpelat nomor AD 8891 CU atas nama Gunawan Istianto, warga Jl. Lompo Batang Barat No. 7 RT 001/RW 021 Mojosongo, Jebres, Solo, yang digunakan Eko. Tim juga menemukan uang Rp5 juta di dalam saku celananya dan uang Rp1.450.000 di dalam dompetnya.

Eko mengaku asal Jl. Pisang No. 10 RT 004/RW 001 Krajan, Kecamatan Mejayan, Madiun. Dia tinggal di Widoro bersama calon istrinya SK sejak 2013. Dia mengaku sebagai prajurit AU berpangkat Letkol dengan jabatan Pasi Ops di Bataliyon Paskhas 643 Madiun. Eko juga mengaku bertinggi badan 164 cm padahal tingginya kurang dari 160 cm. Eko menunjukkan fotonya bersama calon istri saat berseragam militer.

Dia juga memiliki identitas dengan gelar dari Hamengku Buwono X. Eko dikenal memiliki kemampuan seperti paranormal karena sering dimintai bantuan untuk memagari rumah dan seterusnya.

“Seragam militer itu diberi oleh kakak saya di Bandung. Pangkat saya memang Letkol. Saya juga dikasih PDH perwira AU. Dulu kebesaran kemudian saya kecilkan. Saya memang bukan tentara. Saya menggunakan atribut tentara berpangkat Letkol agar aman ketika perjalanan Sragen ke Caruban, Madiun. Selain itu ya agar kelihatan gagah dan untuk persiapan menikah dengan SK,” kata Eko saat ditanya Solopos.com, Minggu siang.

Komandan Koramil 01/Sragen, Kapten (Arh) Sugeng Riyanto, yang juga ikut dalam tim gabungan dalam operasi penangkapan tentara gadungan itu menyatakan pelaku masih diperiksa di Markas Unit Intelijen Kodim 0725/Sragen. “Selanjutnya diserahkan ke Subdenpom IV/4 Sragen. Rencana dari Subdenpom akan dikirim ke Denpom AU di Colomadu, Karanganyar. Hari ini [kemarin], tentara gadungan itu langsung dibawa ke Denpom AU. Eksekusinya ya di sana. Yang dirugikan kan AU,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya