SOLOPOS.COM - Striker Timnas U-19, M. Rafli (9), merayakan gol bersama rekan-rekannya. (Twitter/pssi__fai)

M. Rafli menjadi striker andalan Timnas Indonesia U-19.

Solopos.com, SOLO – Nama Muhammad Rafli Mursalim tidak langsung mencuat saat Timnas Indonesia U-19 berlaga di Piala AFF U-19. Maklum, dia awalnya bukan pilihan utama pelatih Indra Sjafri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indra lebih memilih Hanis Saghara saat Timnas U-19 menjalani laga pembuka Piala AFF U-18 melawan Myanmar. Saat itu, Indonesia menang dengan skor 2-1 lewat dua gol Egy Maulana Vikri. Baru di partai kedua melawan Filipina, Indra menurunkan Rafli.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejak saat itu, Rafli langsung unjuk gigi. Melawan Filipina, Rafli mencetak satu gol untuk membawa Indonesia menang dengan skor 9-0. Saat melawan Brunei di partai terakhir, dia dimainkan sejak awal dan langsung membukukan hat-trick.

Tambahan dua gol saat melawan Myanmar di perebutan tempat ketiga membuat Rafli total mengemas enam gol di Piala AFF U-18. Dia pun menjadi pencetak gol terbanyak kedua Timnas U-19 setelah Egy Maualan yang berhasil membukukan delapan gol.

Ketajamannya itu pun membuat Rafli kini mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Apalagi latar belakangnya yang merupakan seorang santri menjadi daya tarik tersendiri. Rafli merupakan top skorer Liga Santri Nasional 2016, sebuah turnamen nasional yang digelar Kemenpora Republik Indonesia.

Di Liga Santrim Rafli mampu menciptakan total 15 gol dengan delapan gol di antaranya dihasilkannya di putaran nasional Liga Santri 2016. Ketajamannya itu pun membuat ia dipanggil untuk seleksi Timnas U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri.

“Saya sempat lima bulan nyantri di Ponpes Al Asy’Ariyah, waktu itu sebelum Liga Santri 2016 diputar. Teman yang mengajak saya, mengatakan bila ponpes itu punya semacam perkumpulan anak muda yang aktif di olahraga, khususnya sepak bola,” kata Rafli seperti dikutip dari situs resmi PSSI, Senin (18/9/2017).

“Saya main bola di sela-sela berlajar ilmu agama. Kebiasaan itu terbawa hingga sekarang. Di Piala AFF U-18 2017 ini saya tidak menyangka mencetak 6 gol, tapi itu bukan karena individu saya, hal ini berkat dukungan rekan-rekan satu tim serta pelatih yang mempercayakan saya,” jelasnya.

Rafli menceritakan bahwa ayahnya sempat memperkuat PSM Makassar junior. Namun, kata Rafli, impian sang ayah akhirnya pupus untuk menjadi pesepak bola. “Bapak gagal karena waktu itu rumah di Makassar terbakar. Dia lalu ke Jakarta dengan bawa uang Rp15.000,” ungkap pemain kelahiran 5 Maret 1999 itu.

“Lalu bapak bertanya kepada saya apakah saya ingin menjadi pemain sepak bola. Saya jawab iya saya ingin,” tutur Rafli

Rafli sendiri punya impian bisa bermain di Liga Inggris nantinya. Selain itu ia juga ingin memperkuat klub Persija Jakarta atau PSM Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya