SOLOPOS.COM - Ilustrasi suami (Womansavers.com)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Tentang Islam kali ini akan mengulas soal menghadapi tabiat buruk pasangan dalam rumah tangga. Simak pembahasannya, sebagaimana pernah dimuat di Harian Umum Solopos, Jumat (7/6/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bapak Ustaz yang saya hormati. Saya ingin curhat kepada Pak ustaz sebagai berikut. Nama saya Endang, pekerjaan guru SLTP (PNS) di Sragen. Suami saya bernama Partono (samaran), pada waktu masih atau sedang pacaran, suami saya menunjukkan pribadi yang santun, sayang dan jujur.

Saya menikah dengan dia pada tanggal 15 Desember 2012. Baru kurang lebih tiga bulan berumah tangga, suami saya di luar dugaan melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji, antara lain, cincin kawin saya dicuri, dan dijual untuk berjudi.

Sepeda ontel milik adik saya juga dijual tanpa izin adik saya, padahal untuk sekolah di SMPN Sragen. Akhir-akhir ini suami saya suka berbohong, menipu dan sombong.

Pekerjaan suami saya adalah makelaran sepeda motor. Hasil dari makelaran saya tidak pernah diberi tahu. Dia belum pernah memberi nafkah kepada saya. Semua kebutuhan rumah tangga sudah saya cukupi, mungkin karena pengaruh lingkungan, teman-teman makelar, sehingga moralnya menjadi rusak. Saya selaku istri dan PNS merasa malu sekali, baik dengan kawan, tetangga dan orangtua.

Pertanyaan saya Pak Ustaz.

1. Bagaimana hukumnya suami yang mengambil atau mencuri barang milik istri?

2. Bagaimana seorang suami yang suka berjudi? Dan sering meninggalkan salat, terutama subuh?

3. Bolehkan saya minta cerai saja? Mumpung saya belum punya anak? Kalau iya, bagaimana caranya?Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Endang SPd, Sragen].

Ustaz Menjawab

Wa’alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Ibu Endang S.Pd, yang dirahmati Allah.

Sebenarnya dalam ajaran Islam tidak diperbolehkan muda-mudi berpacaran. Sebab berduaan antara pria dan wanita (belum nikah) hukumnya haram sebab yang ketiga adalah setan. Suami Bu Endang, waktu masih berpacaran menunjukkan perilaku yang terpuji, sopan santun, kasih sayang, agar ibu tertarik dengan perilakunya. (Padahal sebaliknya).

Seorang suami yang mengambil atau mencuri barang milik si istri maka hukumnya haram. Sedang bila ditinjau dari hukum positif, maka perbuatan suami ibu adalah Klacht Delik (delik aduan), artinya ibu bisa melaporkan kepada aparat penegak hukum (polisi). Jadi kalau Bu Endang tidak mengadukan, dan sudah ikhlas ya tidak bisa diproses menurut hukum.

Seorang suami yang suka berjudi, maka hukumnya juga haram. Perbuatan tersebut melanggar hukum positif dan melanggar hukum Islam. Dasar hukumnya bisa dilihat Alquran Surat Al Maidah: 90, disebutkan bahwa minuman keras (komer), berjudi, mengundi nasib adalah dilarang dan haram hukumnya.

Menurut pengamatan Ustaz, pekerjaan makelaran, sering-sering bohong, penipu dan sombong. Karena akibat pergaulan dan ibadah salatnya tidak terjaga dengan baik, maka perbuatannya suka melanggar norma agama, hukum kesopanan dan kesusilaan.

Bu Endang yang dirahmati Allah. Agama Islam menganjurkan agar kita menjaga akidah yang murni, beribadah dengan benar dan berakhlak yang mulia. Tujuan berumah tangga adalah berkasih sayang, saling asah, asih dan asuh. Suka bermusyawarah, sederhana dan terbuka, sehingga tercipta keluarga yang sakinah, mawadah dan rohmah.

Ibu baru tiga bulan berumah tangga, mestinya baru dan masih dalam keadaan berbulan madu. Mengapa Bu Endang sudah kepingin bercerai? Sabarlah! Cerai memang diperbolehkan, akan tetapi dibenci Allah SWT. Anggaplah bahwa cerai itu laksana pintu darurat dalam pesawat terbang. Saran Ustaz.

1. Suami diajak salat berjamaah.

2. Mintalah nasihat kepada ulama atau orangtua.

3. Suami diajak ngaji atau mendengarkan radio dakwah.

4. Rajin baca Alquran dengan tadabbur.

5. Gemar bersedekah terhadap fakir miskin dan yatim.



Semoga suami sadar dan kembali kepada jalan yang diridai Allah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya