SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang kaya (Digitaldeconstruction.com)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Ibadah Haji adalah rukun Islam yang sebaiknya dilaksanakan bagi muslim yang mampu secara finansial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun begitu, ada muslim yang dipandang kaya raya tapi tidak mau berhaji. Bagaimana pandangan Islam tentang hal tersebut? Simak ulasannya sebagaimana pernah dimuat di Harian Umum Solopos, Jumat (25/10/2015).

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bapak Ustaz yang saya hormati. Di daerah saya ada seorang muslim, dia salat, zakat dan puasa, akan tetapi dia dengan sengaja tidak mau ibadah haji. Dia punya swalayan, punya show room mobil, punya selepan, dua orang anaknya sudah bekerja dan cukup kaya.

Pertanyaan saya Pak Ustaz, waktu saya pensiun dari PNS, uang pensiun saya tinggal tambah sedikit bisa untuk ibadah haji ke tanah suci. Akan tetapi tetangga saya yang kaya raya tidak mau ibadah haji. Saya pernah mengajak dan memperingatkan kepada beliau, jawabannya takut kualat, sebab waktu mudanya ndhugal alias amoral.

Bagaimana hukumnya (menurut Islam) orang Islam kaya raya tidak mau ibadah haji? Sebaliknya ada orang Islam kaya raya, tidak mau salat lima waktu, tetapi mau melaksanakan ibadah haji.

Mohon Pak Ustaz jawabannya menurut Alquran dan Assunah.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Drs. H. Solichun, Ngawi]

Ustaz Menjawab

Wa’alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bapak Drs. H. Solichun yang dirahmati Allah. Keadaan dunia sekarang memang aneh tapi nyata. Contoh, ada orang Islam kaya raya tidak mau berhaji ke tanah suci, akan tetapi pelesir ke luar negeri berkali-kali. Ada orang Islam melarat bisa haji, karena diragati orang kaya yang sudah usia lanjut, untuk menemaninya (itu namanya panggilan Allah). Ada lagi orang Islam kaya raya belum mau salat lima waktu, akan tetapi mau melaksanakan ibadah haji.

Agama Islam ditegakkan dengan lima perkara, syahadat, salat, zakat, puasa bulan Ramadan, dan melakukan ibadah haji (bagi yang mampu).

Dasar hukumnya adalah firman Allah dalam Q.S. Ali Imron: 97, yang artinya padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqom Ibrohim, barang siapa memasukinya (Baitullah) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Jadi tetangga Bapak orang kaya tidak mau haji, Islamnya tidak sempurna. Padahal perintah Nabi, masuklah ke dalam agama Islam secara kaafah (sempurna). Sedangkan orang Islam yang tidak mau salat lima waktu, akan tetapi melakukan ibadah haji, maka hajinya tidak sah (tertolak). Sebab Nabi Muhammad SAW bersabda “Untuk membedakan mukmin atau kafir adalah salat.” Jadi orang Islam yang tidak mau salat hukumnya sama dengan kafir. Orang kafir, bila meninggal dunia (mati) tidak usah disalatkan dan didoakan (sabda Nabi).

Sedangkan orang Islam melarat/miskin, bisa ibadah haji hal itu merupakan panggilan Allah. Pak Ustaz menabung selama 16 tahun, baru bisa melakukan ibadah haji (tahun 1980). Selanjutnya tidak pernah bayar, karena dibayari oleh biro haji/umroh, untuk menjadi pembimbing/pemandu haji/umroh. Orang Islam kaya tidak mau haji, mungkin karena belum tahu ilmu (Alquran). Maka kewajiban orang Islam adalah mencari ilmu, belajar agama (ngaji), sejak kecil sampai lansia (Alhadis). Kewajiban Anda untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar dengan ikhlas dan istikamah. Semoga Allah SWT memberi hidayah kepada kita. Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya