SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Tentang Islam kali ini mengulas soal penggunaan gigi emas yang masih melekat di jasad seseorang. Apakah hal tersebut diperbolehkan dalam Islam?

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Temukan penjelasan ustaz mengenai gigi emas yang masih tertanam di geraham jenazah berikut ini. Ulasan tersebut pernah dimuat di Harian Umum Solopos edisi Jumat (9/1/2015).

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Mohon penjelasan, Pak Ustaz. Ketika ibu saya berumur 60 tahun, giginya di rahang bagian atas telah dicabut empat buah dan diganti/dipasangi gigi palsu yang terbuat dari emas murni.

Sedangkan gigi di rahang bawah telah dicabut lima buah dan juga diganti dengan gigi palsu yang terbuat dari emas murni. Tepat pada datangnya tahun baru Islam 1436 H, ibu saya meninggal dunia.

Saya selaku anak sulung (mbarep) bersama bulik dan bude memandikan jenazah ibu saya. Pertanyaan saya Pak Ustaz, setelah selesai dimandikan, dikafani, dan disalatkan, almarhumah ibu saya kemudian dikubur.

Saat dikubur itu gigi palsu yang terbuat dari emas murni masih terpasang. Bagaimana sebaiknya? Apakah harus dibongkar kuburannya untuk diambil gigi emas tersebut atau dibiarkan? Terima kasih atas jawaban Ustaz.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.  [Hj. Muniroh/Gemolong, Sragen]

Ustaz Menjawab

Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Ibu Hj. Muniroh yang dirahmati Allah, beberapa ulama berpendapat orang yang meninggal dan masih memakai gigi emas sebaiknya diambil dulu sebelum dikubur.

Emas murni itu mempunyai nilai atau mempunyai nilai jual yang tinggi. Emas tersebut bisa dimanfaatkan oleh keluarga yang masih hidup. Mengingat emas tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi, begitu ibu Anda meninggal dunia segera mata ditutup dan kemudian gigi emas tersebut segera dicopot.

Apabila gigi emas di dalam mulut susah diambil dan bila diambil dengan paksa bisa merusakkan kondisi mulut, lebih baik dibiarkan tetap melekat bersama gigi yang lain.

Yang paling penting keluarga yang menunggu orang yang sedang mengalami sakaratul maut berkewajiban adalah menuntun membaca tahlil, yaitu mengucapkan la ilaha illallah.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang maknanya barang siapa pada akhir hayatnya lisan mengucapkan kalimah toyyibah, yaitu la illaha illallah, maka akan masuk surga. Demikian agar Ibu Hj. Muniroh paham adanya. Wallahu alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya