SOLOPOS.COM - Ilustrasi dinginnya hubungan suami istri (Magforwomen.com)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Rumah tangga seorang warga di Solo mulai dirasa tak harmonis, tatkala suami berperilaku tak terpuji. Perilaku sang suami yang tak terpuji itu, antara lain sombong, suka bohong, dan banyak utang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Merasa tak tahan, sang istri berpikiran untuk cerai dari sang suami. Bagaimana Islam memandang keinginan sang istri tersebut? Simak jawabannya, sebagaimana pernah dimuat di Harian Umum Solopos, Jumat (8/11/2015).

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Mohon solusi dan saran Pak Ustaz. Saya seorang ibu rumah tangga dan bekerja sebagai guru SD di Kota Solo. Sudah 12 tahun berumah tangga dan sudah punya dua orang anak. Suamiku bekerja jual beli sepeda motor alias makelar. Kurang lebih empat bulan terakhir, suami saya perilakunya mulai berubah, sombong, cincin kawin saya dijual tanpa izin saya, banyak tamu menagih hutang, padahal kebutuhan rumah tangga, SPP dua anak saya yang membayar.

Pertanyaan saya Pak Ustaz, saya sangat malu kepada tetangga dan kedua orang tua, bahkan mertua. Bagaimana cara menyadarkan kelakuan suami yang sudah rusak?

Bolehkah apabila saya minta cerai saja? Mohon solusi Pak Ustaz?
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. [Murniati, S.Pd, Karangasem, Solo]

Ustaz Menjawab

Wa’alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Ibu Murniati yang dirahmati Allah. Kasus yang seperti dialami Ibu itu banyak tunggale. Agama Islam mengajarkan agar hidup berumah tangga agar antara suami dan istri saling sayang menyayangi, bantu membantu, hidup rukun dan damai, suami harus sadar atas tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga, memberi nafkah sesuai dengan kamampuannya, jujur, sederhana, jangan menipu dan jangan hutang.

Kalau Ibu tidak mampu menasehati sang suami, maka minta tolong kepada orang tua/keluarga atau pihak ketiga untuk diajak bermusyawarah tentang keadaan keluarga Ibu. Insya Allah dengan musyawarah tersebut suami menjadi sadar dan kembali ke jalan yang baik dan benar.

Itulah ujian hidup berumah tangga. Mohonlah pertolongan kepada Allah S.W.T. dengan salat dan sabar. Nabi Muhammad S.A.W. selalu memberi contoh kepada umatnya, agar suka hidup sederhana, jujur dan tidak suka mencari utang, sebab orang yang banyak utang, hidupnya susah di malam hari, sukar tidur dan di siang hari hidupnya terhina. Nabi Muhammad S.A.W. selalu berlindung kepada Allah dari berutang.

Nabi Muhammad berdoa sebagai berikut, Ya Tuhanku, Aku berlindung diri kepada-Mu dari lilitan utang dan dalam kekuasaan orang lain. Oleh sebab itu sebaiknya Ibu di waktu-waktu yang longgar, suka dan mau menasehati suami agar berhenti dari perbuatan tidak terpuji khususnya tidak suka berhutang.

Sebaiknya Ibu jangan emosi, memang bercerai itu dalam Islam dibolehkan (perbuatan halal) akan tetapi Allah membencinya. Sebab kalau terjadi cerai, maka akibatnya panjang, terutama terkait nasib anak-anak.

Kalau memang Ibu sudah tidak bisa damai, adakan musyawarah terlebih dahulu dengan keluarga, kalau perlu mendatangkan ustaz, kiai, ulama, atau BP4 dari KUA. Semoga Allah SWT memberi hidayah dan ma’unah-Nya sehingga kembali kepada keluarga yang sakinah, mawadah dan rohmah serta dijauhkan dari perpecahan rumah tangga. Amin ya robbal ‘alamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya