SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memastikan pembangunan hunian sementara (huntara) warga Tambakrejo, Tanjungmas, Semarang Utara di Kalimati bakal selesai dalam jangka waktu lima pekan. Pengerjaan huntara itu bakal digelar secara gotong royong antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Pemkot Semarang, dan warga setempat.

Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau tenda pengungsian dan lokasi pembangunan huntara di Tambakrejo RT 005/RW 016, Tanjungmas, Semarang Utara, Senin (13/5/2019). Proses pembangunan huntara itu diperuntukkan bagi 97 kepala keluarga terdampak normalisasi Sungai Kanal Banjir Timur atau yang populer disebut Banjir Kanal Timur (BKT). Selain 97 KK tersebut, sekitar 60 KK telah sepakat pindah di Rusunawa Kudu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya hanya menindaklanjuti pertemuan kemarin maka ke sini. Terus ada yang bertanya, ini kan kami tetap di sini lha yang kemarin sudah pindah ke rusunawa kembali ke sini enggak. Nah semua yang sudah bersepakat tidak bisa dikembalikan. Yang sudah pindah ya sudah, yang ini akan dibangunkan bedeng di sini. Bedeng sebenarnya tidak enak, tapi karena itu pilihan ya kami hormati,” kata Ganjar dalam keterangan resmi.

Sebelumnya, Ganjar memediasi antara Pemkot Semarang dengan warga Tambakrejo di Balai Kota Semarang, Minggu (12/5/2019). Dalam mediasi tersebut kedua belah pihak bersepakat untuk relokasi warga di Kalimati namun menunggu proses pembuatan huntara oleh BBWS selesai.

Sambil menunggu pengerjaan usai, warga kini tinggal di tenda yang disediakan Pemkot, PMI dan BPBD. “BBWS akan bekerja minta waktu lima pekan untuk menguruk dan kawan-kawang warga di sini akan membantu. Kawasan ini akan diuruk semua,” ujarnya.

Saat ini proses pengerjaan telah sampai pada proses pengurukan lahan calon huntara di Kalimati. Dengan progres tersebut Ganjar tidak ingin lagi ada polemik yang merintangi pengerjaan normalisasi BKT. Terlebih komunikasi antara BBWS, Pemkot Semarang dengan warga telah berlangsung selama dua tahun terakhir.

“Saya tidak mau lagi ada orang berkonflik siapapun, yang tidak berkepentingan tidak usah, kalau ada yang mau bertanya, langsung kepada pak Hendi atau saya. Maka penataan itu yang dibutuhkan. Saya lihat hari ini sudah baik hubungannya. Tidak ada lagi cerita-cerita BBWS kesulitan masuk karena masyarakat sudah mendukung,” katanya.

Ke depan, lanjut Ganjar, ada banyak pilihan bagi masyarakat Tambakrejo. Salah satunya ada rusunawa yang bakal dibangun Pemkot Semarang di sekitar pemukiman yang saat ini telah dirobohkan. Dan itulah yang jadi kesepakatan antara Pemkot Semarang dengan warga sini.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya