SOLOPOS.COM - Penjual tengkleng gendong Mbah As, Mbah Asmini (Instagram/@saiff_food).

Solopos.com, SOLO -- Penjual tengkleng bisa ditemui di banyak tempat baik Kota Solo maupun wilayah sekitarnya. Mereka umumnya berjualan dengan magrok alias menempati lapak atau warung makan.

Namun, lain halnya dengan penjual tengkleng satu ini. Mbah Asmini berjualan tengkleng dengan cara menggendong dagangannya berkeliling wilayah Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jateng, mulai siang hingga sore hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tengkleng yang dijual nenek berusia 86 tahun itu akrab dikenal sebagai tengkleng gendong Mbah As. Rasa tengkleng gendong Mbah As disebut-sebut sangat khas karena memiliki rasa tempo dulu yang kaya rempah.

Sebelum berkeliling, mulai pukul 11.00 WIB, Mbah As biasa menggelar dagangannya di selatan Stadion Mini Bekonang.

Proses Perizinan di Kota Madiun Dinilai Masih Lambat, Kadin Minta Diperbaiki

Mbah As mulai berjualan tengkleng sejak 26 tahun yang lalu. Meski usianya tak lagi muda, ia tetap bersemangat berjualan makanan berbahan dasar daging dan tulang kambing ini.

Dari informasi yang di-posting pengelola akun media sosial Instagram @saiff_food, Rabu (26/2/2020), Mbah As memiliki banyak pelanggan yang setia membeli dagangannya.

"Melihat cara berjalanya yang tidak seprima dulu dan dengan beban yang berat dipunggung seperti itu, sungguh tidak tega saya melihatnya. Beruntung mbah Asmini banyak pelanggan di kampung sekitar maupun di lingkungan pasar Bekonang ,jadi area keliling tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya, walaupun tidak setiap hari dagangannya habis juga," ungkap pengelola akun Instagram @saiff_food.

Peta Dinasti Politik dan Kemiskinan, Masih Laku di Pilkada 2020?

Kepada Solopos.com, pengelola akun @saiff_food, Anwar saiff mengatakan untuk harga seporsi tengkleng Mbah As sangat murah, mulai dari Rp5.000.

"Itu biasa keliling kampung, kadang ada yang beli Rp5.000 buat lauk, nasi sendiri ya dilayani sama mbahnya, [kalau] Rp10.000 sama nasi. Mbahnya bawa nasi dibungkus daun tidak banyak juga berat soalnya kalau bawa banyak," ujar Anwar Saiff melalui Direct Messages (DM) Instagram, Kamis (27/2/2020).

Cerita Mbah As tersebut kemudian diunggah ulang oleh pengelola akun media sosial Instagram @soloinfo dan ramai dikomentari oleh netizen.

Verawati Istri Jekek Bupati Wonogiri, Dokter Hewan yang Jarang Tersorot Kamera

Beberapa netizen mengaku berlangganan tengkleng gendong Mbah As ini semenjak mereka anak-anak.

"Eh mbah tengkleng, langganan jaman msih ngantir di mojolaban. Sehat terus ya mbah," tulis netizen pengguna akun @nilam.Wibowo.

Berita Kriminal Terbaru

"Langgananku dulu min,,jd pgn tengklengnya," tambah pengguna akun @nikmah_macha.

"Langgananku jaman SD, nek tumbas Rp500 dpt sak pincuk,,,dadi kangen jaman semono," imbuh pengguna akun @samuelardyhanz.

Pelajar Tanpa SIM di Boyolali Bebas Tilang di Jam Ini, Tapi Ada Syaratnya

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Saiffood_inn (@saiff_food) on

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya