SOLOPOS.COM - Foto udara tikungan ke 5 dan tikungan ke 6 lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/8/2021). Sirkuit MandalikaÊ merupakan salah satu sirkuit terbaik menggunakan teknologi "Stone Mastic Asphalt" (SMA) yaitu salah satu jenis campuran aspal panas yang dapat digunakan sebagai lapis permukaan lintasan dengan prinsip kontak "stone by stone" dan saat ini sirkuit Mandalika siap untuk menggelar event balap motor FIM Superbike World Championship (WSBK) pada 12-14 November 2021. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.

Solopos.com, MATARAM — Event World Superbike akan digelar pada 19-21 November 2021 di Sirkuit Mandalika, Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemprov NTB dan Bank Indonesia (BI) perwakilan NTB memastikan ketersediaan bahan pangan strategis terpenuhi selama perhelatan berlangsung.

BI NTB mendorong kolaborasi antarkabupaten di NTB untuk memenuhi permintaan pangan yang dibutuhkan selama balapan di Sirkuit Mandalika.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahan pangan strategis seperti beras, rempah-rempah, daging, sayur hingga buah ketersediannya perlu dikendalikan agar tidak terjadi kelangkaan ketika event berlangsung.

Baca juga: Mandalika Sirkuit Terindah di Dunia, Ini Faktanya

Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji pada Kamis (30/9/2021) menjelaskan perlu diwaspadai kelangkaan beberapa komoditas yang sebelumnya terjadi seperti cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, dan minyak goreng.

“Komoditas tersebut paling sering menyumbang inflasi di NTB, karena ketika terjadi pemulihan permintaan, ternyata pasokannya tidak ada sehingga menyebabkan lonjakan harga. Masalah ini perlu diperhatikan untuk pasokan pangan ke Mandalika,” jelas Heru.

Tren Perbaikan Ekonomi

Sebagai informasi, Volatile Food Inflation (VFI) menjadi pendorong inflasi di NTB mencapai 1,75 persen pada Agustus 2021, dan lebih tinggi dari inflasi nasional sejumlah 1,59 persen.

“VFI perlu menjadi alert karena inflasi yang terjadi tersebut utamanya didorong oleh dominasi volatile food yang relatif kerap tinggi sejumlah 5,76 persen (yoy) per Agustus 2021,” ujar Heru.

Baca juga: Keamanan Balapan di Mandalika Disorot Pembalap Dunia, Dorna: Aman Kok!

Dia menambahkan BI NTB mencatat kenaikan tekanan VFI diindikasikan sejalan dengan tren perbaikan perekonomian yang mendorong adanya pemulihan permintaan, namun belum diimbangi dengan ketersediaan pasokan yang mencukupi sehingga terjadi kondisi tidak seimbang antara permintaan dan pasokan bahan pangan.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan animo penonton yang tinggi saat event World Superbike membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup.

“TPID perlu memastikan ketersediaan pangan strategis di Mandalika,” Jelas Zul.

Untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan strategis, TPID direkomendasikan menggelar pasar murah, penguatan kluster volatile food dan bekerjasama dengan pihak terkait seperti BUMD untuk memenuhi pasokan pangan.

Baca juga: Wisata Bali Berharap Imbas dari Superbike Mandalika 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya