SOLOPOS.COM - Petani di Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, memanen padi, Selasa (9/3/2021). (Solopos-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar memastikan stok bahan pokok di Bumi Intanpari dalam kategori aman.

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Riyanto, mengatakan pihaknya terus memantau stok pangan atau bahan pokok seperti beras, telur, cabai, sayuran, dan gula. Menurutnya, hingga saat ini stok bahan pokok tersebut dipastikan dalam kategori jumlah aman hingga Bulan Puasa dan Lebaran 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk jumlah stok per kategori kami masih menghitung untuk pekan ini. Tapi sampai saat ini dari data sebelumnya memang kami prediksi masih aman jumlahnya. Bahkan hingga Bulan Puasa nanti dipastikan aman. Untuk beras ini kan baru saja panen, jadi pasti aman,” jelas dia kepada Solopos.com, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Dramatis, Juventus Tersingkir dari Liga Champions Meski Kalahkan Porto

Ekspedisi Mudik 2024

Meskipun begitu, dia mengakui beberapa komoditas pangan mengalami naik turun harga seperti cabai yang harganya meroket dalam beberapa hari terakhir lantaran gagal panen.

Selain itu, saat panen raya padi, harga gabah di Karanganyar anjlok dan berada di bawah angka harga pembelian pemerintah (HPP) seharga Rp3.700 per kilogram.

“Oleh karena itu, kami meminta petani padi agar tidak menjual dulu hasil panen mereka hingga harga menjadi stabil. Mereka bisa memanfaatkan oven untuk pengeringan yang alatnya sudah kami berikan di beberapa gapoktan di Karanganyar. Sehingga, harga tidak dikontrol oleh tengkulak dan bisa sesuai HPP,” imbuh dia.

Pembelian Panik

Riyanto mengimbau warga tidak khawatir terkait ketersediaan atao stok bahan pangan di pasar. Dia juga meminta warga tidak melakukan pembelian panik saat Ramadan dan Idulfitri nanti.

“Masih aman semua, jadi tidak usah khawatir,” kata dia.

Baca juga: Camat Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Klaten Selatan Tutup 2 Hari

Pada bagian lain, Surahmin, 47, petani di Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Selasa, memutuskan untuk menunda menjual hasil panennya hingga harga gabah kembali stabil sesuai standar harga pembelian pemerintah (HPP) seharga Rp4.200 per kilogram.

Pada akhirnya, dia terpaksa merogoh uang pribadi kebutuhan lainnya untuk modal menanam padi pada masa tanam berikutnya.

“Saya beranikan untuk menyimpan dulu gabah saya. Total panen ini saya hasil 4 ton gabah. Modalnya pakai uang lainnya dulu. Nanti diganti kalau harga gabah sudah stabil baru saya jual. Saya yakin dua bulan lagi bisa normal lagi harganya,” imbuh dia.

Baca juga: Viaduk Gilingan Solo Pernah Akan Dibangun Underpass Pada 2015, Tapi Gagal Gara-Gara Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya