SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers terkait virus Corona (COVID-19) kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/3/2020). Dalam keterangan pers tersebut per hari Minggu (15/3/2020) pukul 11:00 WIB total jumlah pasien berstatus positif COVID-19 di wilayah Jateng berjumlah empat orang yang satu diantaranya telah meninggal dunia di Solo, Jateng pada Rabu (11/3/2020) lalu, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebanyak 15 orang. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.

Solopos.com, SEMARANG – Masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bakal mendapat bantuan selama masa darurat corona. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menganggarkan dana mencapai Rp1,4 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19.

Gubernur Ganjar Pranowo menargetkan keputusan terkait anggaran tersebut dapat diketok DPRD Jateng pekan depan. Pasalnya, beberapa skenario penanganan wabah Covid-19 telah disiapkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah kita kalkulasi secara terperinci [anggaran Pandemic Respons], kita butuh Rp1,4 triliun minimal. Itu harus ada. Tidak boleh turun [kurang] dari itu,” kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Minggu (29/3/2020).

Tidak Ada Jadwal KA Bandara Solo Sampai April, Jangan Sampai Kecele!

Ekspedisi Mudik 2024

Dana tersebut dipersiapkan sebagai jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi selama menghadapi pandemi corona di Jateng. Ganjar mengatakan jaring pengaman bersifat langsung dikonsumsi seperti bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu selama masa darurat corona di Jateng.

Bantuan Jadi Jaring Pengaman Selama Darurat Corona di Jateng

Selain itu, sebagian digunakan sebagai biaya kesehatan 1,8 juta orang yang selama ini belum masuk daftar masyarakat kurang mampu.

Mereka adalah warga yang belum mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan kelompok risiko rentan.

Solopos Hari Ini: MUI Minta Indonesia Lockdown

“Kita sedang menyiapkan seluruh skenario yang ada di Jawa Tengah terus kita minta untuk membicarakan secara detail dan kita sudah punya rancangannya,” katanya.

Dana Rp1,4 triliun untuk penanganan corona menurut Ganjar masih bisa bertambah dengan dukungan anggaran APBD kabupaten/kota.

Menurutnya, potensi penggeseran anggaran di kabupaten/kota untuk Pandemic Respons sangat besar, salah satunya dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Cukup besar anggaran yang dimiliki mereka [kabupaten dan kota]. Kita akan memberikan petunjuk, di tempatmu [kabupaten/kota] ada dana sekian, DAK sekian, dan boleh digeser ke sana [penanganan virus corona]. Segera lakukan,” jelas Ganjar.

Round Up Corona di Jateng: 63 Kasus Positif, 2 Pasien dari Solo Sembuh

Daana Desa

Selain dua sumber anggaran tersebut, Ganjar mengatakan potensi yang masih bisa digerakkan berada di kekuatan kelompok masyarakat, perusahaan, sampai para filantropis.

Sumber dana tersebut bisa digunakan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi corona di Jateng.

“Kelompok yang perlu kita perhatikan, perempuan kepala keluarga, kelompok rentan, termasuk mereka yang kehilangan pekerjaan, yang terlanjur di Jateng yang kemarin bekerja di luar kota,” jelasnya.

Penjual Sayur Di Solo Go Online, Layani Pesan-Antar Sampai Rumah

Sumber dana terakhir yang bisa dioptimalkan menurut Ganjar adalah Dana Desa. Melalui program padat karya yang bersumber dari dana tersebut.

Jika seluruh potensi tersebut bisa digerakan, Ganjar berharap mampu menekan persebaran virus corona di Jateng. Dan menjamin seluruh masyarakat Jateng mendapat bantuan yang diperlukan selama menghadapi pandemi corona.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya