Solopos.com, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta aparat kepolisian segera bertindak menangani kasus intimidasi yang dialami tenaga kesehatan di Puskesmas Kedawung, Sragen.
Tenaga kesehatan Puskesmas Kedawung Sragen itu dikabarkan mendapat intimidasi setelah memeriksa pasien positif Covid-19. Ancaman yang diberikan melalui pesan Whatsapp (WA) itu membuat tenaga kesehatan tersebut ketakutan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Saya harap polisi tidak usah ragu. Kami mendukung siapa pun yang mengancam untuk ditindak. Apalagi, kepada tenaga medis,” ujar Ganjar, Minggu (31/5/2020).
Ikatan Dokter Anak Minta Belajar dari Rumah Sampai Desember 2020, Ini Alasannya
Ganjar meminta masyarakat tidak memberikan stigma negatif terhadap petugas kesehatan saat melaksanakan tugas melawan Covid-19. Menurutnya, semua yang dilakukan tenaga kesehatan sudah dilakukan sesuai standar dan prosedur.
"Jangan lagi pernah ada model-model seperti ini. Tolong jangan ada yang aneh-aneh. Kita lagi dalam kondisi sulit. Maka saya dukung petugas keamanan untuk bisa menyelesaikan ini. Diperiksa saja," tegas dia.
Tenaga Kesehatan di Sragen Trauma
Sementara itu, Ganjar juga mendapat informasi bahwa tenaga kesehatan di Sragen itu menjadi trauma dan ketakutan. Dia meminta tenaga kesehatan tersebut melaporkan apa yang dia alami kepada aparat penegak hukum.
Tak Bisa Sembarangan, Ini 11 Indikator Daerah Bisa Terapkan New Normal
Dengan demikian, kasus ini segera bisa ditangani. "Saya minta korban melaporkan secara gamblang. Tidak boleh ada stigma-stigma negatif yang nanti membuat hati orang terluka," terangnya.
Ganjar masih mendalami persoalan itu. Sebab dari laporan yang masuk, belum jelas kronologi pengancaman, penyebab, dan faktor lainnya.
"Sebenarnya kalau saya bisa tahu orangnya [korban], saya ingin telepon dan dengar sendiri. Saya ingin dengar dari korban siapa yang mengancam, apa persoalannya, sehingga jelas apa yang terjadi. Kalau korban ketakutan dan trauma, akan kami bawa ke shelter agar dia aman,” imbuh dia.
Cerita Buruh di Karanganyar, Dirumahkan, Digaji 50%, Kini Menanti Panggilan
Informasi yang diterimanya, tenaga kesehatan di Puskesmas Kedawung Sragen itu mendapat intimidasi setelah menjemput pasien positif Covid-19 di wilayah itu.
Intimidasi dengan kata-kata bernada ancaman tersebut dikirim melalui pesan singkat WA kepada tenaga kesehatan perempuan itu. Pesan dikirim Jumat (29/5/2020) pagi.
Lantaran ketakutan, tenaga kesehatan di Sragen tersebut mengadu kepada pimpinannya yakni Kepala UPTD Puskesmas Kedawung.
Surat Keterangan Aman Covid-19: Syarat Rumah Ibadah Buka Saat New Normal