Harianjogja.com, BANTUL– Investor mainan anak dan makanan berencana menanamkan modalnya di Kabupaten Bantul dan bakal menyerap hingga 10.000 tenaga kerja.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanta menyatakan sejumlah investor luar negeri yang difasilitasi investor dari Jakarta itu berencana menggunakan sebanyak 50 hektare lahan di wilayah Kecamatan Piyungan Bantul. Pekan depan, tim dari Bantul akan berangkat ke Jakarta untuk menerima pemaparan investor ihwal tindak lanjut investasi tersebut.
Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC
“Jadi yang memfasilitasi atau mengurusi lahan dan infrastruktur investor dari Jakarta, tapi siapa yang nanti beroperasi investor dari luar negeri,” terang Sulistyanta Jumat (2/5/2014).
Jenis usaha yang bakal ditanamkan disebutnya berupa pabrik pembuatan mainan anak-anak dan makanan. Produk-produk tersebut akan diekspor ke luar negeri sehingga Bantul hanya menjadi basis produksi.
Keberadaan pabrik mainan dan makanan itu menambah jumlah industri manufaktur di kawasan Piyungan. Saat ini tercatat sudah ada 26 pabrik yang beroperasi di wilayah ini. Kebanyakan pabrik tersebut menghasilkan polusi tinggi seperti pabrik kulit dan textil.
Terpisah, Anggota Komisi B DPRD Bantul yang membidangi masalah investasi, Jumakir mengingatkan, agar Pemkab mencermati persoalan upah tenaga kerja dan lingkungan dari penanaman modal tersebut.