SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Tenaga kerja karanganyar, hingga pertengahan 2015 penggangguran di Karanganyar capai 25.100 orang

Solopos.com, KARANGANYAR–Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar, Murseno, mengatakan jumlah pengangguran di Kabupaten Karanganyar sekitar 25.100 orang pada pertengahan 2015. Pengangguran didominasi alumni sekolah menengah atas (SMA).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia pengangguran tersebar merata di setiap kecamatan di Bumi Intanpari. “Jumlahnya saat ini sekitar 25.100 orang, tersebar merata, dan mayoritas alumni SMA,” ujar dia saat ditemui Solopos.com, Kamis (20/8/2015).

Murseno menjelaskan warga yang menganggur atau belum punya pekerjaan terkait erat dengan etos kerja dan sikap mental. Maksudnya, mereka menganggur bukan semata karena tak ada pekerjaan. Selain itu para pengangguran tersebut dinilai Murseno tergolong masih minim skills atau keahlian. Pendekatan Dinsosnakertrans untuk mengatasi masalah tersebut melalui dua jalur pokok.

Salah satunya memberikan informasi lowongan pekerjaan kepada para pencari kerja. Metode yang lain dengan menyiapkan kemampuan angkatan kerja supaya mempunyai modal skills. Keahlian tersebut bisa digunakan untuk bekerja di institusi swasta atau mengembangkan usaha mandiri. Pemkab menurut Murseno memang mendorong lahirnya wirausahawan baru.

Seperti yang tertuang dalam misi dan visi Bupati dan Wabup Karanganyar, Juliyatmono dan Rohadi Widodo. Yuro menargetkan 10.000 wirausahawan baru pada periode I kepemimpinan mereka. Program tersebut dikeroyok oleh sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti Dinsosnakertrans, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun).

Selain itu ada juga Bapermas Karanganyar. Tapi Murseno mengaku sulit untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan program tersebut. Sebab data tersebar di beberapa satker.

Pernyataan senada disampaikan Kepala Dinsosnakertrans Karanganyar, Agus Heri Bindarto. Menurut dia salah satu media pelatihan angkatan kerja yaitu di Balai Latihan Kerja (BLK). Di BLK angkatan kerja mendapat pelatihan mengelas, mesin, menjahit, membordir, keterampilan salon, dan teknik komputer. Beberapa dari peserta pelatihan mendapat bantuan peralatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya