SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kerja asing. (JIBI/Solopos/Antara)

Tenaga Kerja Asing DIY asal Korsel ternyata cukup tinggi.

Harianjogja.com, SLEMAN — Kekhawatiran akan serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal Republik Rakyat Cina (RRC) tidak sepenuhnya terjadi di DIY. Warga RRC yang bekerja di DIY terdata hanya 15 orang. Sedangkan Korea Selatan (Korsel) menjadi negara yang paling banyak mengirimkan tenaga kerjanya ke DIY. Mereka sebagian besar menjabat sebagai pimpinan di sejumlah perseroan di di DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca Juga : Ada 850 Tenaga Kerja Asing Masuk DIY)

Ekspedisi Mudik 2024

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Sriyati menjelaskan jumlah tenaga kerja asing (TKA) per 31 Agustus 2016 berjumlah 184 orang. Jumlah itu direvisi dari pemberitaan yang disampaikan sebelumnya menyatakan kisaran 840 hingga 850 TKA yang bekerja di Jogja.

“Kami revisi jadi bukan 850 TKA, tetapi sesuai data ada 184 TKA yang bekerja di berbagai perusahaan di DIY,” terang Sriyati di Kantor Disnakertrans DIY Jalan Ringroad Timur Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jumat (21/10/2016) siang.

Berdasarkan data, kata dia, jumlah tertinggi TKA berasal dari Korea Selatan dengan 32 orang yang bekerja di DIY. Mereka menjalani ragam profesi, tetapi mendominasi sebagai pimpinan mulai dari marketing manager presiden direktur Perseroan Terbatas (PT) di DIY. Akantetapi ada beberapa orang yang berada di jabatan lain, seperti sebagai pembina rohani, dosen Bahasa Korea hingga marketing.

Setelah Korsel, TKA asal Amerika Serikat menduduki urutan kedua dengan jumlah 22 orang yang juga mendominasi pimpinan perusahaan. Disusul dengan Perancis 19 orang, Jepang 17 orang TKA yang bekerja di DIY. Dari total 184 TKA tersebut, sedikitnya 100 orang tenaga yang mendominasi pimpinan perusahaan, beberapa di antaranya sebagai komisaris. Sisanya merupakan para pekerja kelas menengah, serta pekerja sosial, pembina rohani dan akademisi.

“Tetapi ada juga beberapa TKA itu yang tidak hanya bekerja di wilayah DIY tetapi merangkap di daerah lain sesuai dengan izin perusahaan mereka,” kata dia.

Contohnya, salahsatu koresponden media asing Reuters yang berkantor di Menteng, Jakarta Pusat, tetapi juga tercatat sebagai salahsatu dari TKA di DIY karena wilayah kerja mereka dari beberapa kota di termasuk salahsatunya di DIY.

Ia mengakui ada peningkatakan jumlah dari tahun 2015 silam meski tidak terlalu banyak. Tetapi, kekhawatiran akan serbuan TKA asal RRC memang belum sepenuhnya terbukti. Karena jumlah TKA asal RRC tidak mencapai separuh dari TKA asal Korsel. Pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap para TKA tersebut melalui kerjasa dengan instansi samping seperti Kantor Imigrasi DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya