SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

internet

[SPFM], Indonesia tidak hanya menjadi mengirimkan kerja ke luar negeri. Indonesia juga menjadi ‘pengimpor’ tenaga kerja.  Data terbaru soal jumlah tenaga kerja asing menunjukan, ekspatriat yang bekerja di Indonesia umumnya sebagai kalangan profesional. Namun selain itu banyak juga yang menduduki posisi strategis sebagai direksi perusahaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencatat selama 1 Januari sampai 30 Desember 2011 terdapat 77.300 orang tenaga kerja asing yang ada di Indonesia.  Sebagian besar tenaga kerja asing itu merupakan profesional sekitar 34.700-an orang, advisor/konsultan 12.700-an orang, manajer 12.500-an orang, direksi 6.500-an orang, teknisi 5.276 orang. Sedangkan sisanya terdiri, atas supervisor 4.700-an orang dan komisaris 738 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai pembanding, data tahun 2009 menunjukan terjadi kenaikan beberapa pos jabatan orang asing yang di Indonesia. Dua tahun lalu tenaga profesional asing hanya 21.200-an orang, teknisi 17.200-an orang, manajer 9.200-an orang dan pemilik perusahaan 4.600-an orang.

Kini, pemerintah melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berupaya membatasi jumlah tenaga kerja asing untuk tingkatan tertentu. Ada yang menolak, tapi tentu saja ada yang menerima. Yang menolak mengatakan langkah itu akan menghambat investasi dan menghilangkan kesempatan untuk alih teknologi, sedangkan yang setuju berpendapat hal itu akan memberikan kesempatan untuk pekerja lokal.

Nah, bagaimana dengan Anda?  Apakah Indonesia memerlukan tenaga kerja ahli dari luar negeri? Menurut Anda, kehadiraan tanaga asing menguntung atau merugikan?  Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Rabu (14/3) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367.  Pendapat atau komentar anda juga bisa disampaikan melalui akun Facebook SOLOPOS FM, Soloposfm Solo. [SPFM/dtc/ary]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya