SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Tenaga honorer Sukoharjo, DPRD mengakomodasi aspirasi ratusan tenaga honorer K2 guru SD.

Solopos.com, SUKOHARJO–Komisi IV DPRD Sukoharjo mengakomodasi aspirasi 130 tenaga honorer kategori dua (K2) guru sekolah dasar (SD) di Sukoharjo yang menginginkan kesetaraan insentif.
Para legislator akan memperjuangkan saat membahas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diketahui, puluhan tenaga honorer K2 guru SD mengadu ke DPRD Sukoharjo karena merasa diperlakukan tidak adil, 25 Agustus lalu. Mereka mempertanyakan mengapa hanya menerima insentif Rp175.000/bulan atau bahkan kurang. Kondisi tersebut berlangsung sejak bertahun-tahun lalu. Padahal, insentif bagi honorer K2 lainnya menerima insentif sesuai UMK Sukoharjo, senilai Rp1,2 juta/bulan. Mereka meminta para wakil rakyat ikut memperjuangkan aspirasi itu, agar pada 2016 mendatang bisa menerima insentif yang sama dengan honorer K2 lainnya.

Ketua Komisi IV, Wawan Pribadi, saat ditemui Solopos.com di kantor DPRD Sukoharjo, Senin (19/10/2015), menyampaikan aspirasi para tenaga honorer K2 guru SD manjadi salah satu perhatian Komisi IV. Politikus PDI Perjurangan itu menyebut persoalan pemberian insentif bagi tenaga honorer K2 dan sejenisnya selalu masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) tiap tahun. Hal itu berarti ihwal insentif tersebut secara otomatis akan masuk dalam RAPBD.

Komisi IV akan memperjuangkan aspirasi para tenaga honorer K2 guru SD saat pembahasan RAPBD mendatang. Namun, komisi yang membidangi urusan pendidikan, sosial, kesehatan, dan lainnya itu saat pembahasan tidak bisa serta merta mengusulkan penambahan anggaran untuk alokasi pemberian insentif bagi tenaga honorer K2 guru SD di Dinas Pendidikan (Disdik).

Anggota Komisi IV, M. Samrodin, menginformasikan masalah penambahan  anggaran untuk insentif tenaga honorer pernah disampaikan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) I lalu dipertajam dalam rapat komisi.
Politikus PKS itu menyebut kemungkinan anggaran untuk alokasi itu ditambah Rp3 miliar dari sebelumnya Rp15 miliar.

“Tapi data jumlah tenaga honorer di Sukoharjo harus dipastikan dulu. Sebelumnya kan berubah-ubah. Data itu sangat penting karena menentukan nilai anggaran,” kata Samrodin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya