SOLOPOS.COM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO—Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menjamin petugas penarik sampah tetap mendapat tempat seiring pengoperasian tempat pembuangan sampah (TPS) mobil per Jumat (3/1/2014). Kekhawatiran pemutusan hubungan kerja (PHK) sempat mencuat saat Pemkot menghapus sejumlah TPS permanen efek peluncuran TPS mobil. “Tenaga penarik sampah jangan khawatir, tidak ada PHK. Semua masih bisa diberdayakan,” ujarnya di sela pembongkaran TPS Hadiwijayan, Gajahan, Jumat.

Pagi itu, Wali Kota meluncurkan 16 TPS mobil berikut lima gerobak motor hasil belanja APBD 2013 sebesar Rp2,47 miliar. Sementara waktu, armada tersebut akan bekerja di wilayah yang sudah mengalami pembongkaran TPS permanen. Rudy mengatakan sejauh ini ada 11 TPS konvensional yang telah dihapus dari total 54 TPS. Enam di antaranya dibongkar seiring peluncuran TPS mobil. Pembongkaran tersebut yakni di TPS Komplang, TPS dekat Hotel Agas, TPS Bumi, TPS Hadiwijayan, TPS Gandekan dan TPS Tipes.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dengan TPS mobil, seluruh TPS permanen akan berangsur-angsur dihapus. Target kami TPS permanen tinggal ada tujuh di akhir 2014,” ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Hasta Gunawan.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, TPS mobil berikut gerobak motor akan bekerja dari puku 04.00 WIB sampai 14.00 WIB tiap harinya. Hasta menerangkan, armada itu akan mengangkut sampah rumah tangga yang disimpan di keranjang maupun kantung plastik. Hasta mengatakan penarik sampah yang sebelumnya memunguti sampah di TPS akan diarahkan mengelola TPS mobil. “Kami mengimbau warga memilah sampahnya untuk memudahkan kerja petugas. Kalau tidak dipisah ya jangan marah kalau tidak diambil,” tuturnya.

Lebih jauh, Wali Kota mengklaim peralihan sistem angkutan sampah itu merupakan langkah konkrit dari program waras (sehat). Menurutnya, TPS yang berdiri di lingkungan permukiman rentan bau tidak sedap dan penularan penyakit. “Jadi bukan buat Adipura,” tukasnya.

Rudy berencana membangun taman kecil di bekas lahan bangunan TPS untuk mempercantik kota. Dengan alih fungsi itu, dia berharap warga berpikir ulang untuk membuang sampah di lahan tersebut. “Nanti warga juga diajak menanam pohon di taman itu. Jadi ada rasa memiliki,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya