SOLOPOS.COM - Petugas mengecek kesehatan sapi untuk memastikan terjangkit atau tidaknya sapi-sapi yang diniagakan di Pasar Hewan Pracimantoro, Jumat (13/5/2022), terbebas dari penyakit mulut dan kuk. (Istimewa/Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri hingga Jumat (13/5/2022) siang, belum menemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Meski begitu, pengecekan kesehatan hewan ternak gencar dilakukan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, 25 Polsek di Kabupaten Wonogiri, ikut mendampingi pengecekan hewan ternak bersama Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan  atau Dislapernak Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, mencontohkan pengecekan yang dilakukan di Pasar Hewan Pracimantoro, Jumat pagi.

“Unit Binmas dan Bhabinkamtibmas Polsek Pracimantoro melaksanakan pengecekan PMK pada sapi di Pasar Hewan Pracimantoro. Kami mengimbau kepada pedagang dari luar Wonogiri untuk memerhatikan permasalahan PMK,” ucapnya seperti dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat.

Ia melanjutkan, jika nantinya terdapat indikasi penyakit PMK pada sapi ternak, masyarakat dipersilakan melapor dan berkoordinasi dengan kepolisian maupun petugas terkait lainnya.

Baca juga: Hari Jadi Wonogiri, Pemkab Ziarah ke Makam Tokoh-Tokoh Penting Ini

Hal itu agar nantinya petugas segera langsung menindaklanjuti. Meski demikian, dalam pengecekan di Pracimantoro itu, kata dia, petugas tak menemukan sapi yang mempunyai tanda-tanda PMK.

Hari itu Pasar Hewan Pracimantoro sedang hari pasaran. Kepala Dislapernak Wonogiri, Sutardi terjun langsung mengecek hewan ternak yang diniagakan di pasar tersebut.

Sutardi menyampaikan hasil pantauannya hingga Jumat siang, kasus PMK pada hewan ternak di Kabupaten Wonogiri masih nihil. Namun, pengecekan oleh jajarannya bakal terus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran PMK.

“Kami akan terus melakukan pengecekan di seluruh kecamatan dan tidak hanya ke pasar-pasar saja melainkan juga ke rumah-rumah peternak langsung,” ujarnya saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Mentan Pastikan Penyakit Mulut dan Kuku Tak Pengaruhi Iduladha 2022

Salah seorang peternak sapi di Kecamatan Wuryantoro, Ali Muhadi, membenarkan pengecekan yang telah dilakukan Dislapernak Wonogiri.

“Sudah ada pengecekan beberapa waktu lalu. Mereka memakai pakaian biasa, di luar baju dinas. Itu mungkin agar para peternak enggak takut dengan kedatangan petugas dari Dislapernak,” ujarnya saat dihubungi, Jumat.

Ia menambahkan, penyakit PMK di sejumlah daerah dikhawatirkan dapat memengaruhi turunnya harga ternak. Terlebih, pascalebaran Idulfitri hingga menjelang Iduladha, tren harga sapi selalu naik.

Menjelang Iduladha, katanya, harga seekor sapi bisa mencapai Rp20-25 juta. Meski demikian, adanya wabah PMK, ia mengklaim harga sapi masih tergolong stabil.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya