SOLOPOS.COM - Ilustrasi urgensi kewaspadaan mencegah hepatitis akut dan parah pada anak-anak dengan perilaku hidup bersih dan sehat. (Antaranews.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Kesehatan Boyolali mengimbau warga segera mengakses fasilitas kesehatan (faskes) terdekat bila menemukan gejala penyakit hepatitis akut misterius.

Langkah antisipasi dilakukan untuk mencegah munculnya kasus hepatitis akut misterius di daerah. Di Boyolali, warga diimbau segera mengakses faskes terdekat jika menemukan adanya gejala-gejala utama penyakit baru yang menjadi perhatian WHO tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, mengatakan kasus baru tersebut mulai muncul di Inggris Raya pada 5 April 2022. Kemudian pada 8 April ada tiga negara yang melaporkan kasus serupa.

Selanjutnya pada 15 April ditetapkan sebagai kejadian luar biasa oleh WHO. Pada 21 April sudah dilaporkan adanya lebih dari 170 kasus di 12 negara. Sedangkan pada 16-30 April, ada tiga dugaan kasus pada anak di Indonesia yang meninggal dunia.

Baca Juga: Ini Gejala Khas dari Hepatitis Akut dan Misterius pada Anak

Kasus yang terjadi kebanyakan menyerang anak-anak. Kementerian Kesehatan akhirnya sudah memberikan edaran untuk kewaspadaan dini terhadap penyakit tersebut. Salah satunya dengan melakukan early warning system (EWS) terhadap gejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Disebutkan, penyakit tersebut memiliki gejala awal seperti biasa, yakni mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Kemudian gejala lanjutnya air kencing bisa berwarna pekat seperti air teh, muncul gejala kekuningan baik pada kulit maupun mata.

Kemudian ada pembekuan darah, kejang, hingga terjadi penurunan kesadaran. “Itu yang menjadikan [hepatitis akut misterius] berbahaya,” kata dia, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga: Tiga Bocah Meninggal Akibat Hepatitis Akut, Ini Penjelasan Kemenkes

Dia pun mengimbau masyarakat waspada dengan kemunculan gejala tersebut. “Jika menemukan gejala-gejala seperti itu, monggo secepatnya ke faskes terdekat. Ini sudah kami sebarkan ke faskes-faskes terdekat, apa yang harus dilakukan apabila ada gejala seperti itu. Semua sudah kami sampaikan. Sementara memang masih komunikasi melalui forum WA. Sudah kami sampaikan SOP yang harus diperhatikan,” kata dia.

Mengenai kondisi di Boyolali, dia mengatakan sejauh ini belum ada laporan adanya kasus itu. “Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke kami. Tapi kami tetap waspada dan melakukan EWS. Ketika ada laporan secepatnya kami tindak lanjuti,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya