SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Dok)

ilustrasi.dok

JOGJA-Warga di sekitar pabrik mi basah beformalin Sari Jaya di Jl Madubronto No. 34 Patangpuluhan, Wirobrajan, Jogja mengaku tidak mengetahui perihal penggerebekan pabrik tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak ada aktivitas mencurigakan malam itu. Aktivitas produksi mi dilakukan di pabrik lainnya dekat Madukismo. Di sana ada gudang terigu. Kemungkinan, setelah diproduksi di sana baru dikirim ke sini,” ujar Ketua RT 18 RW 03,  Bowo Prasetyadi kepada Harian Jogja, Sabtu (20/4/2013).

Menurut Bowo, penggunaan formalin dan borak di pabrik itu sudah lama dilakukan. Dulu, sambungnya, pabrik memproduksi mi basah mulai pukul 02.00 WIB hingga subuh. Namun saat ini aktivitas itu sudah tidak dilakukan lagi.

“Dari cerita karyawan kepada saya, memang pabrik itu sudah biasa menggunakan borak, formalin. Itu sudah lama. Kapasitas produksi antara 6 hingga 8 kuintal perhari,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua RW 02 RT 09 Kuskoyo. Menurutnya, selama ini pemilik pabrik tersebut tidak pernah aktif di masyarakat.

“Dia (Hani) passif. Sudah lama tidak kelihatan. Selain itu, operasional pabrik sudah dipindah dan yang menangani saat ini anak Hani,” katanya.

Terpisah, Wakasat Reskrim Polresta Jogja, AKP Ilyas saat dikonfirmasi menyebutkan sampai saat ini petugas masih memeriksa sejumlah saksi. Belum ada seorangpun yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

“Kami tetap akan panggil pemilik pabrik untuk dimintai keterangan. Saat ini masih memeriksa saksi-saksi. Soal siapa tersangka masih didalami, kami juga tak gegabah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya