SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi penemuan candi. Artefak berupa candi ditemukan di Dataran Tinggi Dieng. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SRAGEN —Warga Dukuh Candi, RT 010, Desa Bonagung mengaku menemukan beberapa benda seperti batu dan gerabah diduga peninggalan zaman kerajaan. Namun beberapa benda temuan malah dijadikan bahan pondasi membangun rumah warga karena ketidaktahuan.

Salah satu warga di Dukuh Candi, RT 010, Bonagung, Suwitno, menuturkan orang tua yang tinggal di Dukuh Candi pernah menemukan batu serupa arca berwujud manusia, batu berbentuk serupa kendang, gerabah, dan beberapa benda lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penduduk menemukan batu, arca maupun gerabah di beberapa tempat yang saat ini sudah disulap menjadi kumpulan rumah. Bahkan menurut Suwitno mereka menggunakan batu itu untuk membangun rumah.

Ekspedisi Mudik 2024

Nasib lebih baik dialami arca berbentuk manusia. Arca diserahkan kepada pihak kecamatan. Namun dia tidak dapat memastikan keberadaan arca tersebut saat ini.

“Puluhan tahun lalu ada temuan arca dan batu serupa kendang. Arca dibawa ke kecamatan tapi enggak tahu dibawa kemana setelah itu. Orang dulu enggak tahu. Setiap membuat rumah ya pakai batu yang ditemukan di sekitar sini (Dukuh Candi). Berbagai bentuk. Kami enggak tahu makanya dipakai,” kata dia saat ditemui Solopos.com di sekitar rumahnya, Senin (18/11/2013).

Hal senada disampaikan Ketua RT 010, Wagimin. Dia mengungkapkan warga sekitar berinisiatif membuat pendapa dan memugar lokasi diduga sering ditemukan arca, gerabah dan benda-benda lain.

Langkah itu diambil sebagai upaya memelihara warisan budaya leluhur. Terlebih warga sekitar meyakini lokasi itu bekas kabupaten jaman kerajaan setelah Majapahit runtuh.

Menurut Wagimin lokasi itu petilasan Kabupaten Candi yang konon bagian kerajaan besar di wilayah itu. “Ini dibangun swadaya atas inisiatif warga dibantu dana dari pihak desa. Kami bangun pendapa sebagai penanda saja. Menurut warga temuan ini bernilai sejarah maka kami ingin melestarikan saja,” ujar dia.

Kepala Desa Bonagung, Suwarno, membenarkan penemuan batu-batu kuno yang diyakini bernilai sejarah. Oleh karena itu pihak desa mendukung keinginan warga memugar lokasi penemuan untuk melestarikan nilai sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya