SOLOPOS.COM - Beberapa pekerja membersihkan sisa abu vulkanik Gunung Kelud dan lumut di Candi Ijo, Prambanan, Sleman, beberapa waktu lalu. JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Temuan candi di Mijen, Kota Semarang, diyakini merupakan peninggalan era Mataram Kuno, salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Solopos.com, SEMARANG — Penemuan situs candi di Dukuh Duduhan, Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang (Candi Mijen), memberikan petunjuk baru sejarah di wilayah utara Jawa. Bahkan dengan penemuan ini, berpotensi untuk memunculkan teori baru tentang asal muasal masuknya Hindu di Jawa.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Akademisi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Ufi Saraswati, mengatakan bentuk utuh dari candi yang ditemukan di Mijen bisa menjadi babak baru dalam sejarah.

“Kebanyakan sejarawan berkonsentrasi pada candi di daerah Kedu, seperti Borobudur, Prambanan, dan lain-lain. Namun temuan candi di Mijen ini akan menjadi pembahasan baru di Jawa bagian utara,” paparnya seperti dalam laman Pemkot Semarang, Jumat (9/10/2015).

Menurut dia, keberadaan situs Candi Mijen di Duduhan bisa menjadi bukti baru bagi para ahli yang selama ini jarang menjelaskan masuknya Hindu-Budha di Jateng. Selama ini, Sriwijaya lebih banyak dikenal memberikan pengaruh Buddha.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pun mulai serius mendalami studi mengenai candi di Mijen yang ditaksir dibangun pada era kerajaan Mataram kuno itu. Pemkot mempunyai rencana untuk mengumpulkan semua temuan fisik yang saat ini tersebar di beberapa daerah.

“Kami ingin membuat sebuah tempat yang menampung semua temuan untuk melengkapi data. Saat ini penemuan yang terkait candi di Mijen tersebar di banyak tempat, seperti Kendal, bahkan di Jakarta,” papar Kabid Perencanaan Bappeda Kota Semarang, M Farchan.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta menduga temuan sebuah situs bekas bangunan kuno di Desa Duduhan, Mijen, Kota Semarang, merupakan peninggalan era kerajaan Mataram kuno. Temuan situs yang berupa tanah gunduan yang di dalamnya terdapat bekas bangunan candi itu hampir sama dengan situs lain di wiayah pantai utara Jawa Tengah, seperti Tegal, Batang, hingga Rembang.

“Kemungkinan tinggalan masa Mataram, hampir sama dengan yang kami survei sejak 2013,” kata Ketua Tim Penelitian dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Agustijanto Indrajaya.

Menurutnya, situs di Duduhan Mijen memiliki peran penting sebagai jejak mengetahui sejarah. Seperti halnya temuan lain di kawasan pantai utara Jawa berupa arca Wisnu di Kabupaten Batang serta situs Cibuaya di Bangka dan Bali yang kemungkinan ada saat abad ke VI dan VII masehi.

Agustijanto menyebutkan situs yang diduga bekas bangunan candi itu hampir mirip dengan sisa bangunan di situs Tuntang Kabupaten Semarang. Situs Duduhan di Mijen Semarang sebenarnya telah ditemukan survei balai arkeologi pada diawali 1976.

Pada September lalu, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta menggali selama lima hari dan untuk mengetahui sisi barat bangunan. Di sana terdapat struktur sisa bagian pondasi dan sedikit kaki candi yang diduga ada tangga masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya