SOLOPOS.COM - Dandim 0723 Klaten, Letkol Inf Thomas Heru Rinawan (kanan) menunjukkan temuan 356 buah peluru yang masih aktif di Makodim 0723 Klaten, Senin (13/1). Peluru tersebut ditemukan seorang petani di tebing pinggir sungai di Dusun Ngemplak, Desa Glagah, Kecamatan Jatinom. (Ayu Abriyani K.P./JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN-Warga Dusun Ngemplak, Desa Glagah, Kecamatan Jatinom dikejutkan dengan penemuan 356 butir peluru aktif berukuran sekitar tujuh sentimeter, di sebuah tebing di dekat sungai di wilayah setempat. Diduga, peluru tersebut merupakan peninggalan saat Perang Dunia (PD) II atau sekitar 1939.

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, ratusan peluru tersebut ditemukan seorang petani yakni Wasono, 33, yang merupakan warga Dusun Ngemplak, Desa Glagah, Kecamatan Jatinom. Lokasi penemuan berada di tebing sebuah sungai dengan ketinggian 15 meter. Sedangkan peluru tersebut dikubur di dalam kedalaman sekitar satu meter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penemuan peluru itu bermula ketika Wasono hendak mencari tanaman hias di bantaran sungai sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (10/1). Ketika sedang menggali tanah untuk mencabut tanaman dengan akarnya, tidak sengaja kakinya merasakan benda keras seperti logam yang tertimbun tanah. Ia yang penasaran kemudian terus menggali hingga akhirnya ia menemukan ratusan benda berbahan logam yang sudah berkarat.

Ekspedisi Mudik 2024

Wasono kemudian membawa benda-benda tersebut ke rumahnya. Setelah ia membersihkan benda-benda itu dari timbunan tanah yang masih menempel, ia baru mengetahui jika barang yang ia temukan adalah peluru.

“Awalnya saya tidak tahu kalau itu peluru. Sebab, saat ditemukan, benda-benda itu berada di dalam kotak seperti tas koper dari bahan seng. Setelah saya bawa ke rumah, lalu saya buka dan dibersihkan dari tanah yang menempel, saya kaget karena itu peluru. Saya langsung melapor barang temuan ini ke Koramil Jatinom,” kata Wasono saat dijumpai wartawan di Makodim 0723 Klaten, Senin (13/1).

Setelah menerima laporan dari Wasono, sejumlah anggota koramil bersama warga menyusuri kembali bantaran sungai, Minggu (12/1). Mereka menggali tanah dan menemukan peti yang terbuat dari kayu yang berisi puluhan butir peluru yang sama.

Dari hasil identifikasi sementara yang dilakukan pihak Kodim 0723 Klaten, peluru yang ditemukan merupakan jenis peluru tajam dengan kondisi masih aktif tetapi sudah berkarat. Amunisi tersebut digunakan dalam senapan penyerbu jenis Garand kaliber .30 milimeter buatan Amerika Serikat.

“Jenis peluru ini sudah lama tidak digunakan lagi. Saat saya masih sering latihan pada tahun 90-an, saya sudah tidak menggunakan peluru jenis itu. Dugaan kami, 356 butir amunisi tersebut merupakan peninggalan zaman PD II. Saat itu, senjata jenis Garand banyak digunakan karena sudah semi otomatis,” kata Dandim 0723 Klaten Letkol Inf Thomas Heru Rinawan, saat ditemui wartawan di Makodim, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya