SOLOPOS.COM - Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penangkapan empat tersangka pelaku pembuhuhan dua orang korban di Lebak, di Mapolda Banten, Senin (17/1/2023). (Antara Mulyana)

Solopos.com, LEBAK — Kasus pembunuhan dua lelaki yang mayat mereka ditemukan di perkebunan karet di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (13/1/2023) lalu, terungkap.

Kedua korban WD dan KV yang sedang mencari dukun untuk memperlancar rezeki malah menjadi korban perampokan empat orang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Salah satu pelaku berpura-pura mencarikan dukun yang ujung-ujungnya mengajak tiga rekannya untuk menghabisi nyawa kedua korban.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga di Serang, Senin (17/1/2023), mengatakan korban WD, 39, warga Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang bekerja sebagai wiraswasta mengalami luka jerat pada bagian leher dan kekerasan benda tumpul pada bagian kepala.

Selanjutnya, KJA, 48, warga Kutai Timur, Kalimantan Timur (sopir korban WD) mengalami luka jerat pada bagian leher, trauma pada dada kanan, tulang iga patah dan pendarahan di rongka kanan yang tembus hingga ke paru-paru.

“Pasca olah TKP dengan pendekatan scientific criminal investigation, penyidik menemukan petunjuk tentang identitas korban, mengikuti alur kegiatan korban melalui saudaranya dalam analisa time lining. Hingga akhirnya berhasil melakukan penangkapan terhadap empat pelaku di Lampung Timur pada sekitar 16.00 Wib, atau hanya delapan jam dari waktu ditemukannya jenazah di Lebak,” kata Shinto seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Shinto mengatakan pihaknya menangkap empat pelaku. Mereka yakni MT, 36, merupakan tersangka utama yang tercatat sebagai warga Desa Penggalang, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banteng.

Tersangka kedua, SM, 30, seorang buruh warga Desa Pabuaran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Selanjutnya, MA, 30, dan SP, 40, buruh yang tinggal di Desa Tongleng, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.

“Barang bukti yang berhasil dilakukan penyitaan oleh penyidik adalah satu unit R4 merk Daihatsu Luxio warna silver dengan Nopol B-1574-UID berserta kunci kontak, tali sepatu putih untuk menjerat korban, kabel listrik untuk mengikat korban, selimut putih bercorak biru, empat unit handphone dan satu token e-money milik korban,” ujar Shinto.

Shinto menjelaskan awalnya korban WD mendatangi tersangka MT dengan tujuan ingin mencari dukun.

Tersangka MT kemudian meminta tersangka MA mencarikan dukun untuk memenuhi pesanan korban dengan memberikan dana atau uang Rp8 juta.

“Korban WD dan KJA bertemu tersangka MT di RS Hermina Ciruas pada Kamis (12/1/2023) sore, lalu berjalan bersama ke Petilasan Cirewu dan tiba di lokasi pada sekitar 19.00 WIB. Sesampainya di lokasi, tersangka MT mengajak tiga tersangka lainnya ikut bertemu di petilasan,” kata Shinto.

Selanjutnya, korban WD diberi kopi yang sudah dicampur racun padi dengan harapannya korban meninggal.

Namun korban tidak meninggal ketika itu, sehingga WD kemudian dijerat pada bagian leher dari samping oleh tersangka SP dan SM hingga meninggal serta dijatuhkan ke lantai.

Sedangkan MA memastikan kondisi WD sudah meninggal.

Sementara, korban KJA dibunuh dengan dijerat lehernya seusai keluar dari petilasan.

Selanjutnya para tersangka memasukkan korban ke dalam mobil untuk dibawa ke arah Warunggunung atau Malingping Kabupaten Lebak, dengan menggunakan mobil Luxio korban untuk dibuang di perkebunan karet.

“Para tersangka langsung melarikan diri ke Lampung Timur. Ke rumah orangtua salah satu tersangka dengan menggunakan mobil Luxio milik korban,” kata Shinto.

Adapun motif pembunuhan adalah sejak awal tersangka utama sudah berorientasi untuk menguasai mobil yang digunakan korban, kemudian tersangka utama memilik utang sekitar Rp6 juta ke tetangganya dan uang hasil jual mobil korban akan dipakai untuk membayar utang tersebut.

“Korban diperdaya kelompok tersangka seolah-olah dapat penuhi keinginannya untuk mencari dukun meski pelaku utama paham tidak mungkin pernah bisa mencarikan dukun yang diminta korban,” kta Shinto.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Kabupaten Lebak, Banten dikejutkan penemuan dua jasad laki-laki yang diduga korban pembunuhan, Jumat (13/1/2023) pagi.

Dua jasad yang ditemukan di satu tempat itu memikiki ciri sama yakni wajah hancur karena kekerasan benda tumpul dan benda tajam.

Lokasi tempat kejadian perkara penemuan dua mayat berada di sebuah areal perkebunan karet di Kecamatan Cijaku, Lebak.



Kepala Polres Lebak AKBP Wiwin Setiawan kepada wartawan di Lebak, Jumat, mengatakan dua sosok mayat laki-laki itu ditemukan warga sekitar pukul 08.00 WIB di areal perkebunan karet PT Planting Tbk.

Kedua mayat tanpa identitas itu ditemukan pada satu TKP dalam posisi berdekatan.

Ciri-ciri mayat pertama adalah mengenakan kaus merah dan celana pendek katun warna hitam, dengan kondisi kaki korban diikat kabel listrik dan muka hancur.

Sedangkan mayat kedua dengan ciri-ciri mengenakan kaus warna putih dan celana jin warna biru muda serta kondisi muka juga hancur.

“Kami melakukan olah TKP dan pendalaman dengan mencari informasi guna mencari titik terang terkait kejadian itu,” kata Kapolres seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya