SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergelaran wayang kulit (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Temu dalang bocah Nusantara digelar di TBTJ mulai Sabtu besok.

Solopos.com, SOLO – Kegiatan Temu Dalang Bocah Nusantara kembali diadakan di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) atau juga dikenal Taman Budaya Surakarta (TBS) tahun ini. Acara yang diadakan setiap dua tahun itu diadakan di Pendapa TBJT selama delapan hari pada Sabtu-Sabtu (22-29/8/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kasubbag Tata Usaha TBJT, Suparman, acara itu akan diikuti 180 anak dari berbagai provinsi di Indonesia, di antaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, dan Jawa Barat.

“Kegiatan yang merupakan kali keenam itu merupakan kerja sama beberapa sanggar di Solo yang didukung pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” katanya saat dihubungi , Kamis (20/8/2015).

Para peserta lomba tersebut terdiri atas siswa TK, SD, dan SMP. Lomba dimulai pukul 09.00 WIB hingga malam hari. Masing-masing anak akan tampil selama 10-12 menit.

Terkait cerita yang dibawakan, Suparman menyatakan tidak pakem seperti pertunjukan wayang kulit biasanya. Cerita itu disesuaikan dengan kemampuan mereka, sehingga ada yang membawakan cerita pewayangan, sejarah, dan binatang.

Tempat pertunjukan untuk anak-anak berupa beberapa kelir atau layar untuk pentas wayang kulit yang lengkap dengan alat musik gamelan.

Namun, layar tersebut berukuran lebih kecil dari layar yang biasa dipakai dalam pertunjukan wayang kulit. Nantinya, para peserta lomba bergantian tampil di panggung itu sehingga tidak menghabiskan waktu untuk persiapannya.

“Cerita yang dibawakan anak-anak tidak saklek cerita Mahabarata atau Ramayana. Mereka yang tidak bisa membawakan cerita pewayangan bisa menampilkan wayang kancil atau wayang binatang. Untuk pengrawit berasal dari sanggar-sanggar di Solo yang dimainkan tiga tim secara bergantian,” ujarnya.

Di dalam lomba itu, lanjut dia, juga ada beberapa orang juri, salah satunya dalang kondang yang akan menilai penampilan peserta.

Suparman menambahkan bagi warga Solo dan sekitarnya yang ingin menyaksikan acara itu tidak dipungut biaya. Ia berharap kegiatan itu bisa menjadi upaya pelestarian budaya Jawa.

“Selain itu, bisa mencari bibit unggul untuk generasi penerus dalang wayang kulit dan melatih kepercayaan diri anak,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya