SOLOPOS.COM - Puluhan alat rapid test dijajar di meja saat uji laboratorium terbuka di lokasi parkir Kantor Kecamatan Plupuh, Sragen, Sabtu (13/6/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen membuka laboratorium rapid test Covid-19 di basement yang biasanya jadi tempat parkir Kantor Kecamatan Plupuh, Sragen, Sabtu (13/6/2020). Hal itu untuk mempercepat proses pemeriksaan sampel rapid test.

Hasil rapid test itu ternyata bisa diketahui dalam waktu maksimal 30 menit sejak sampel darah diambil. Proses pemeriksaan sampel rapid test Covid-19 itu pun bisa dilakukan di mana pun tanpa harus lewat laboratorium tertutup.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akhirnya Yuri Akui Rasio Tes Covid-19 Indonesia Rendah, Jauh dari Malaysia

Hal itu dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKK Sragen Sulastri. Saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (13/6/2020), Sulastri menjelaskan bagaimana laboratorium rapid test Covid-19 di Plupuh, Sragen, itu beroperasi.

Dia juga menjelaskan teknis pengambilan sampel darah rapid test massal dari warga. Sulastri menjelaskan sampel darah dimasukkan ke dalam tabung dengan nama pemilik masing-masing.

WHO Beri Rapor Merah Pelonggaran PSBB Indonesia

Selanjutnya, tabung itu dimasukan ke dalam alat yang disebut sentrifugasi untuk memisahkan serum dan plasma darah. Pemisahan itu dilakukan secara cepat dalam laboratorium darurat rapid test di Kantor Kecamatan Plupuh, Sragen itu.

Pemisahan Serum

“Tabung berisi darah itu dimasukan dalam alat itu. Kemudian alat itu dinyalahkan. Alat itu memutar tabung itu dengan kecepatan 1.500 rotasi per menit (rpm) selama 15 menit. Setelah itu maka dalam tabung itu akan terpisah antara serum dan plasma darah. Serum berada di bagian atas dan plasma darah ada di bawah. Nah, yang dibutuhkan untuk uji cepat itu serumnya,” terang dia.

Diajak Rapid Test Gratis, Puluhan Driver Ojol di Salatiga Malah Mangkir

Dia melanjutkan serum itu kemudian dimasukan dalam alat rapid test yang dicampur dengan cairan buffer. Pencampuran antara serum dan cairan buffer itu selama maksimal 15 menit akan membentuk garis bewarna biru. Hasilnya diketahui langsung di laboratorium rapid test darurat Sragen itu.

Dia mengatakan bila garis birunya ada dua maka reaktif dan apabila garis birunya hanya satu maka non reaktif. “Kalau setelah 15 menit yang awal satu satu garis menjadi dua garis maka hasil itu tidak valid,” katanya.

Awas! 400 Pedagang di 93 Pasar Tradisional Positif Covid-19

Hasil pemeriksaan sampel rapid test yang dilakukan DKK Sragen di laboratorium itu biasanya langsung diketahui pada hari yang sama. Kepala DKK Sragen Hargiyanto mengatakan hasil rapid test baru diketahui setelah pukul 14.00 WIB karena banyaknya warga yang ikut tes massal. Bila hasilnya reaktif, orang tersebut akan menjalani swab test.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya