SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana saat memimpin audiensi yang dilakukan oleh Ombudsman DIY, pedagang Stasiun Wates, dan PT KAI Persero DAOP 6 Yogyakarta di ruang rapat Wabup Kulonprogo, Selasa (15/3/2022)-Harian Jogja - Hafit Yudi Suprobo

Solopos.com, KULONPROGO — Sejumlah pedagang di depan Stasiun Wates memprotes terkait rencana pembongkaran tempat jualan mereka yang akan dilakukan PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Mereka berharap perusahaan memberikan ruang bagi pedagang untuk berjualan di dalam stasiun.

“Kalau kita sih tuntutannya ya sesuai dengan janji PT KAI pada 2014 silam ya. Mereka menjanjikan agar kita bisa berjualan di dalam Stasiun Wates. Sampai sekarang belum tepati janjinya malah sekarang mau dibongkat dan digusur lagi. Harapannya ya kami bisa berjualan di dalam Stasiun Wates,” kata salah satu pedagang di Stasiun Wates, Utami Budi Winarti, seusai audiensi dengan Wakil Bupati Kulonprogo dan Ombudsman DIY di Ruang Wabup, Selasa (15/3/2022).

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Dia menyampaikan pedagang Stasiun Wates sempat digusur dari dalam stasiun pada 2014 lalu. Kala itu, PT KAI menjanjikan ada pembangunan kios bagi pedagang setelag relokasi dilakukan. Namun, sampai saat ini justru pembangunan kios belum terealisasi.

Baca Juga: Innalillahi, Pendiri Masjid Suciati Saliman Sleman Meninggal Dunia

“Jadi kami saat ini masih berjualan di depan Stasiun Wates sesuai dengan anjuran dari Bupati Kulonprogo dulu yakni Hasto Wardoyo. Kami bukan PKL ya. Kami ini pedagang Stasiun Wates. 2014 silam kita jualan di dalam stasiun. PT KAI menjanjikan pembangunan kios selama tiga bulan pasca relokasi. Namun, saat ini belum terlaksana,” jelas dia yang dikutip dari harianjogja.com.

Utami menyebut sampai saat ini PT KAI belum memberikan soluasi nyata berkaitan dengan tempat bagi pedagang Stasiun Wates. Selama ini, sejumlah pedagang berjualan di depan Stasiun Wates.

“PT KAI Persero belum mau membicarakan soal relokasi pedagang. Nantinya tempat relokasi mau seperti apa kemudian konsepnya nanti sepertu apa kami belum tahu. Kita juga belum tahu nasib kami ini. Kami harapkan ada solusi yang sesuai dengan harapan pedagang di Stasiun Wates,” kata Utami.

Baca Juga: Mantap! Disnakertrans Bantul Bakal Gelar Bursa Kerja di 30 Desa

Wakil Bupati Kulonprogo, Fajar Gegana, mendorong PT KAI dan pedagang Stasiun wates untuk duduk bersama dalam menemukan solusi atas permasalahan yang timbul usia rencana relokasi dicetuskan oleh perusahaan pelat merah tersebut. Dia menyebut penataan stasiun harus melibatkan masyarakat, dalam hal ini pelaku UMKM.

“Stasiun Wates dipercantik oke. Namun, keterlibatan UMKM kami yang ada di Kulonprogo juga harus bisa dilibatkan. Ini sebagai bentuk sinergitas. Seperti di Bandara YIA, UMKM kami kan juga dilibatkan di sana. Sinergitas dengan BUMN seharusnya bisa dilakukan,” jelas Fajar.

Meski dari internal Pemkab Kulonprogo mempunyai opsi tempat bagi pedagang untuk berjualan, seperti di Pasar Sentolo Baru mapun di Pasar Bendungan. Pedagang bisa memilih mau ditempatkan di mana.

Baca Juga: Serangan Jantung, Buya Syafii Masuk Rumah Sakit

“UMKM kami bisa lebih berkembang di lingkungan Stasiun Wates. Kami mendorong ke arah sana. Kami ingin ada win win solution lah. Kami juga akan mengirimkan surat kepada Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian agar solusi bisa tercapai,” katanya.

Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto, mengatakan sejumlah opsi tengah disiapkan terkait dengan tuntutan pedagang Stasiun Wates. Salah satunya pemanfaatan lahan milik perusahaan yang ada di sebelah timur Stasiun Wates.

“Untuk realisasi itu nanti. Saat ini kita baru fokus soal alternatif solusi yakni lahan milik KAI yang ada di sebelah timur Stasiun Wates. Apakah nanti akan dikerjasamakan dengan Pemkab Kulonprogo atau seperti apa kita belum tahu yang penting sesuai dengan aturan yang berlaku di PT KAI,” kata Supriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya