TEMPAT IBADAH KLATEN : Pengurus Gereja Santo Yusuf Serahkan Penanganan Perusakan Patung ke Polisi

Tempat ibadah Klaten, pengurus gereja memastikan peribadatan tak terganggu pasca perusakan dua patung.

Solopos.com, KLATEN–Pengurus Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja Paroki Gondangwinangun, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan menyerahkan seluruh penanganan perusakan dua patung rohani ke kepolisian. Pengurus juga memastikan peribadatan di gereja tak terganggu pasca kejadian perusakan pada Selasa (9/8/2016) lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pastur Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja, Romo Sukowalyono, mengatakan dua patung rohani yakni patung Yesus dan Bunda Maria merupakan simbolik atau sarana berdoa umat.
“Peribadatan tetap jalan. Kami tidak merasa khawatir, semuanya berjalan seperti biasa saja sejak peristiwa itu. kami tidak pernah terganggu dengan rusaknya simbol. Yang mengganggu [ibadah] itu kelemahan kita sendiri seperti malas dan takut,” kata dia saat ditemui di kompleks gereja, Jumat (12/8/2016).

Terkait pengamanan di gereja, Romo Sukowalyono mengatakan akan memperbaiki pengamanan di gereja tersebut. “Yang pasti kami kelola lagi lebih baik. Kami tambah sarana dan prasarana,” urai dia.

Ia mengatakan pintu utama gereja terbuka selama 24 jam. Selama ini, gereja tak memiliki petugas keamanan. Pengawasan saat siang dilakukan oleh petugas di kantor kesekretariatan. Sementara, saat malam ada petugas jaga di gereja tersebut. “Tidak ada penjagaan khusus karena gereja ini bukan institusi khusus. Gereja selalu terbuka untuk umat,” ujar dia.
Terkait perusakan dua patung rohani itu, Romo Sukowalyono menyerahkan sepenuhnya pengusutan aksi perusakan ke kepolisian. “Kami serahkan ke kepolisian, tidak mengawal. Bagi kami yang sudah ya sudah. Kami tidak terganggu,” urai dia.